Wednesday, December 27, 2017

Changemaker Family; Bermula dari Iman

Bermula dari beberapa hari yang lalu, saat saya membaca caption instagram dari mbak Julia Sarah Rangkuti, yang menekankan pentingnya mengenalkan Allah kepada anak. Saya seperti tersadar kalau selama ini, semenjak Yasmine anak saya lahir sampai dia berumur 2 tahun 9 bulan, saya belum maksimal mengenalkannya kepada Rabb-nya.
Padahal sekarang ini Yasmine mulai hafal banyak nama tokoh kartun kesukaannya, sedih rasanya menyadari bahwa dia jarang menyebut nama Allah penciptanya.

Saya sepenuhnya sadar, tanggung jawab mengenalkan Yasmine kepada Allah ada di pundak suami dan saya sebagai orangtuanya. Tapi kami masih sering lalai karena menganggap dia masih terlalu kecil, dan akan susah menangkap masalah keimanan dan ketauhidan.
Kemudian, seperti "tertampar" lagi oleh tulisannya mbak Julia selanjutnya, yang menurutnya pengenalan kepada Allah, Malaikat-Nya, Rasul-Nya, Kitab-Nya haruslah dilakukan sedini mungkin, dimasa-masa golden age-nya. Penanaman keTauhidan di awal kehidupan mereka, insyaallah akan menghasilkan iman yang kokoh kelak. Layaknya menanam sebuah pohon, jika terus disiram dan dipupuk, dia akan tumbuh menjadi besar dan lebat.
Tauhid sendiri adalah dasar ilmu parenting keluarga muslim, seperti yang tertulis dalam Al-Quran di surat Al-Luqman ayat 13, kisah tentang Luqman yang menasihati anaknya untuk meng-Esa-kan Allah dan tidak menyekutukannya;

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".


Karena itulah, proyek #changemakerfamily keluarga kami untuk satu tahun kedepan akan bermula dengan menanamkan ke-Tauhidan kepada Yasmine secara khusus, dan penyegaran keimanan untuk saya dan suami, karena bagaimanapun orangtua tetap akan menjadi contoh yang pertama bagi anaknya. Mengenalkan Allah setiap hari dan waktu dengan cara menghapalkan terlebih dahulu, nama Allah, nama Rasulullah dan Deen-nya. Lalu, mengikuti jejak mba Julia, dengan cara mentalqin anak sebelum tidur dengan menyebutkan sifat-sifat Allah, (Allah Maha Melihat, maka Dia bisa melihat semua perbuatan yang dilakukan secara terang maupun tersembunyi, dst.). Kemudian, dengan menceritakan dan membacakan Yasmine buku cerita tentang para Nabi, orang-orang salih, dan kisah-kisah dalam Al-Qur'an maupun Hadits.

Memperbaiki diri saya sendiri untuk tidak malas dalam beribadah dan belajar, lebih disiplin menerapkan gadget time dan daily routine, dan tidak malu untuk mulai memperkenalkan diri dalam suatu komunitas baru yang diikuti juga merupakan gerakan #changemakerfamily saya.
Selanjutnya, akan memulai kembali menulis blog (seminggu sekali), membuat contoh desain undangan dll. (untuk memulai usaha desain), dan mulai membuka taman baca kecil-kecilan untuk ibu dan anak di teras rumah.
Sementara itu, untuk hubungan dengan suami, saya akan mulai belajar untuk lebih patuh dan sabar, serta menghargai kehadirannya dalam hidup sebagai sosok pemimpin keluarga kami.

Untuk proyek #changemakerfamily dalam komunitas, insyaallah saya akan terus berusaha ikut berpartisipasi aktif dalam menghidupkan kegiatan offline maupun online grup IIP Pekalongan dan komuinitas Home Schooling Pekalongan.
Untuk IIP Pekalongan sendiri sebenarnya belum resmi terbentuk, tapi Alhamdulillah kami sudah mengantongi izin dari Semarang dan pusat untuk membuat kegiatan mandiri di kota kami. Saya pribadi sangat berharap dengan optimis tahun 2018 IIP Pekalongan akan menghasilkan karya dan acara kreatif yang bisa membantu para ibu disini menyalurkan bakat dan energi positifnya sehingga bisa memancar keluar dan membantu keluarganya sendiri. Doakan ya teman-teman :) semua kegiatan insyaallah akan dilaporkan ke web ibu profesional ini sebagai hadiah untuk #ibuprofesional6th


#changemakerfamily
#ibuprofesional6th



Saturday, December 2, 2017

Hari ke-10

Hari ini kami pergi keluar kota sampai malam, tidak ada waktu khusus untuk bermain logika matematika untuk Yasmine.
Mungkin ada sedikit logika matematika saat saya memberitahunya untuk mengganti baju lengan panjangnya menjadi lengan pendek agar tidak kepanasan.
Karena Yasmine sempat merengek saat saya mengganti bajunya, saya harus menjelaskannya beberapa kali.
Yasmine pakai baju lengan panjang= kepanasan
Pakain baju lengan pendek= adem.
IIP
Ibu Profesional
Tantangan10hari
ILoveMath
MathAroundUs

Hari ke 9

Hari kesembilan ini Yasmine belajar matematika dengan cara menuang air dalam dua gelas, berbagi sebuah anggur untuk ibu dan ayah juga dengan belajar menghitung sambil bermain petak umpet lagi.
Lalu belajar menghitung 5-1 dengan lagu five little ducks yang ibu peragakan dengan jari sambil bernyanyi.
Selain itu Yasmine juga belajar sedikit logika matematika melalui buku dora yang ibu bacakan untuknya menjelang tidur.
IIP
Ibu Profesional
Tantangan 10 hari
Kuliah Bunsay
ILoveMath
MathAroundUs

Thursday, November 30, 2017

Math is literally around us :'D

Hari ini kami menemukan logika matematika pada segelas susu coklat yang tinggal setengah, setelah diminum oleh Yasmine.
Karena Yasmine ogah menghabiskan, akhirnya susu yang tinggal setengah itu saya masukan kedalam kulkas.
Siang harinya, saat Yasmine melihat kakak sepupunya minum susu coklat, dia pun minta dibuatkan lagi. Kemudian, saya ambilkan saja sisa susu yang tadi sambil menjelaskan bahwa Yasmine masih punya setengah gelas susu yang belum dihabiskan.
Alhamdulillah, Yasmine mau juga menghabiskan setengah susunya.
Ga nyangka juga ya, kalau matematika bisa kita temukan juga dalam sebuah gelas. Selama ini kan saya ga terlalu "ngeh" dengan subjek yang satu ini. Jadi, hari ini semacam "aha moment" lagi untuk saya. :)
IIP
Ibu Profesional
Kuliah bunsay
ILoveMath
MathAroundUs

Wednesday, November 29, 2017

Hari ke-7

Hari ini kami bermain klasifiasi warna lagi, tapi dengan cara berbeda. Saya menggunakan penjepit kayu mini bergambar dan kertas origami warna-warni.
IIP
Ibu Profesional
Tantangan 10 hari
Kuliah BunSay
I Love Math
Math Around Us

Tuesday, November 28, 2017

Bermain Lego

Akhir-akhir ini Yasmine sedang suka bermain lego dan balok kayu.
Perkembangannya dalam bermain lego, cukup kelihatan sih. Awalnya dulu, awal-awal punya lego dia sama sekali belum tertarik bahkan belum bisa memasang antara satu lego ke lego lainnya.
Sekarang mungkin karena sering berlatih, dia mulai paham caranya. Bagaimana cara memasang lego beruas 2 ke lego beruas 4. Saya pun dulunya, sebelum tahu kalau bermain lego itu ada unsur matematika logisnya, tidak terlalu tertarik menemani Yasmine bermain lego. Tapi sekarang, setelah paham saya jadi lebih semangat mengajak Yasmine bermain.
Tadi Yasmine juga bermain balok kayu. Kali ini dia belajar bahwa balok yang berbentuk setengah lingkaran tidak bis digunakan sebagai pondasi tower.
IIP
Ibu Profesional
Kuliah Bunda Sayang
I love Math
Math Around Us

Monday, November 27, 2017

Klasifikasi Warna

Khusus hari ini, pagi-pagi saya sudah ada rencana untuk berakfifitas bersama Yasmine, walaupun belum ketemu ide permainannya. Kebetulan hari ini saya jadi energizer di kelas, jadilah saya mencari quote yang cukup bagus untuk di-share.

Sambil cari quote, saya juga cari ide-ide main untuk Yasmine, alhamdulillah ketemu.

Ide permainannya tentang colors classification.

Saya pakai pom-pom warna-warni dan kertas yang digambar.

Selain itu, hari ini Yasmine juga bermain balok kayu. Saya perhatikan, dia sedang belajar bagaimana cara menyeimbangkan susunan balok agar tidak berat sebelah.

IIP
Ibu Profesional
Kuliah BunSay IIP
ILoveMath
MathArounndUs

Sunday, November 26, 2017

Belajar ukuran melalui gambar

Saya pernah cerita sebelumnya kalau Yasmine sedang suka sekali dengan lagu shark family. Imbasnya, dia jadi suka dengan buku cerita fabel tentang hiu dan lumba-lumba.
Nah selain minta dibacakan buku tentang hiu, dia jadi suka meminta saya untuk menggambar keluarga hiu yang terdiri dari ayah-ibu-anak-kakek-nenek hiu.
Setelah menggambar, biasanya dia akan meminta saya untuk mewarnainya. Rupanya, warna yang digunakan harus sama dengan shark family dalam videonya
Jadi, ayah hiu berwarna biru, ibu pink, anak berwarna kuning, kakek hijau, dan nenek pink juga. Walaupun terkadang memakai warna lain juga.
Melalui gambar tersebut saya juga mengajarkannya ukuran besar-kecil.
Yasmine sudah tahu dan bisa menyebuykan bahwa gambar hiu ayah itu besar, sedangkan gambar anak hiu itu kecil.
Ternyata mempelajari konsep ukuran besar kecil itu menyenangkan ya.. Bisa melalui media gambar juga.
IIP
Ibu Profesional
KelasBundaSayang
IloveMath
MathAroundUs

Saturday, November 25, 2017

Berhitung sambil Bermain

Hari ini kami mengunjungi rumah orangtua saya, disana ada satu orang sepupu Yasmine yang masih bersekolah di taman kanak-kanak.
Kalau sedang berkunjung ke rumah mbah, saya agak bingung juga mau berktifitas apa bersama Yasmine. Karena disana dia lebih memilih untuk main masak-masakan, boneka, atau bercanda dengan sepupunya.
Tapi, karena hari ini saya datang lebih pagi dan sepupunya Yasmine sedang bersekolah, saya punya kesempatan untuk mengajaknya bermain logika matematika melalui buku milik kakaknya.
Di dalam buku itu, ada permainan mencocokan gambar. Misal, gambar kepala kuda harus di cocokan dengan gambar ekor kuda di halaman sebelah.
Yasmine antusias sekali loh, dengan buku ini.
Selain itu ada juga permainan mencocokan bentuk. Misal, ada gambar beberapa bentuk berwarna yang terpisah, harus dicocokan dengan gambar satu bentuk hasil penggabungan gambar2 bentuk yg terpisah tadi.
Yasmine sudh bisa bermain permainan ini ternyata, dia bisa mencocokan beberapa bentuk dengan tepat.
Permainan terakhir adalah mencocokan gambar raut wajah yang terbentuk dari beberapa tanda baca.
Setelah bermain bersama dengan buku aktifitas, siang harinya saat kakak sepupu Yasmine sudah pulang ke rumah mereka mengajak saya bermain petak umpet.
Dalam permainan ini, siapa yang jaga harua menghitung dari 1-10 sementara yang lain bersembunyi.
Yasmine dan saya sering sekali bermain petak umpet di dalam rumah. Karena permainan ini juga, dia jadi lancar berhitung. Tapi jangan heran kalau Yasmine lebih suka berhitung 1-10 menggunakan bahasa inggris ya, mungkin karena dia lumayan sering melihat video berbahasa inggris. :D
IIP
Ibu Profesional
KulianBundaSayang
ILoveMath
MathAroundUs

Friday, November 24, 2017

Belajar Nama Bentuk

Hari ini saya tidak punya ide dan rencana untuk belajar matematika bersama Yasmine, karena orang-orang rumah sedang sangat sibuk mempersiapkan acara pengajian ibu2..
Dan saya sedikit kena imbasnya.
Walaupun tidak punya kesempatan untuk bermain dan belajar logika matematika, ada kejadian pagi ini yang sedikit bersinggungan dengan Math.
Jadi ceritanya, seperti hari-hari biasa, pagi tadi saya menjemur pakaian di samping rumah. Karena Yasmine ingin ikut membantu, saya ajak dia dan membiarkannya bermain disekitar halaman samping yang banyak terdapat batu-batu kali kecil dan besar.
Di sela-sela menjemur, saya amati Yasmine yang sedak duduk didekat sebuah batu berbentuk segitiga.
Saya spontan langsung memberitahu Yasmine, dan dia pun terlihat senang sambil mengamati dan memegang batu tersebut.
Kemudian saya pun melanjutkan aktifitas, tapi tidak lama kemudian Yasmine bergegas memanggil saya dan memperlihatkan sebuah batu lain sambil bilang "bulat" karena bentuk batu tersebut memang seperti lingkaran.
Wah, ternyata memang benar ya kalau Matematika itu ada di sekitar kita. Kadang menyatu dengan alam ciptaan-Nya.
Sebagai penutup hari, malam ini saya bacakan Yasmine buku Dora's Shape Adventure.
IIP
KuliahBunSay
ILoveMath
MathAroundUs

Thursday, November 23, 2017

Math around us

Waktu pertama kali saya tahu bahwa tantangan 10 hari di level #6 ini berhubungan dengan matematika alias math, saya agak jiper juga. Bisa ga sih saya, yang phobia Math ini menaklukannya? Bisa ga sih saya, yang luar biasa ga suka sama Math ini harus membuat permainan logika matematika untuk Yasmine?
Lalu, setelah membaca materi dan diskusi kelas, Alhamdulillah saya seperti dapat pencerahan, Aha! Moment lebih tepatnya.. Saya jadi terbuka lagi pikirannya, kalau ternyata Matematika bukan hanya sekedar deretan angka dan rumus yang membuat pusing kepala. Dan bahkan, matematika itu benar-benar ada loh disekeliling kita bahkan kita bersinggungan dengannya.
Permainan logika matematika untuk balita pun beragam caranya, lagi-lagi tidak melulu soal angka dan rumus. Azaib kan..
Bahkan, kalau diingat-ingat banyak permainan yang sudah pernah saya mainkan dengan Yasmine yang berhubungan dengan logika matematika.
Btw, saya akan menceritakan sedikit beberapa kegiatan kami berdua hari ini yang menggunakan matematika.
Pertama: saya membacakan Yasmine sebuah buku sementara dia menghitung jumlah buku dalam seri The 7 habits of a happy kids.
Lalu, agak siang kami bermain petak umpet di dalam rumah. Caranya adalah dengan menghitung 1-10
Kemudian, malam ini saya menggambarkan untuknya ibu dan anak bebek sambil bernyanyi "Five little ducks."
Kelihatannya sama sekali ga ada matematikanya ya?
Hehe, ternyata salah..semua itu berhubungan loh dengan Math.
IIP
KuliahBunSay
ILoveMath
MathAroundUs

Wednesday, November 15, 2017

Aliran Rasa game level #5 Membangun Keluarga Literasi

Seperti tema yang diusung pada game level #5 bulan ini di kelas Bunda Sayang; For Things to Change, I Must Change First.
Menumbuhkan minat baca untuk anak itu  ternyata tidak sekedar mengoleksi banyak buku dan mengelilingi anak dengan buku-buku yang mahal dan bagus.
Mungkin itu bisa jadi salah satu faktor pendukung, tapi selain itu masih ada beberapa faktor lainnya. Dan mengubah diri sendiri menjadi seorang pembaca adalah salah satunya.

Saya menyadari betapa pentingnya bagi orangtua untuk menjadi pembaca terlebih dahulu sebelum menginginkan anak-anaknya menjadi suka baca, ketika memulai tantangan 10 hari ini. Ketika teman-teman grup mulai menceritakan pengalamannya dengan anak masing-masing.
Salah satu tips yang saya ingat dari salah satu teman adalah; bacakan buku dimanapun, kapanpun. Bacakan dengan suara keras, kendati dia terlihat cuek dan lebih memilih untuk bermain. Bacalah dengan menarik, gunakan intonasi yang tepat dan sesuai. Suatu saat, dia pasti akan mulai penasaran dengan apa yang kita baca dan ingin tahu lebih lanjut. Bergembiralah, karena itu salah satu tanda awal minat baca anak sedang tumbuh dan bersemi.

Membayangkan saja saya sudah senang sekali loh. :)

Masyaallah, alhamdulillah game level #5 ini seperti menjadi pengingat apa tujuan utama hidup saya dan apa cita-cita saya.
Juga sebagai pemicu semangat saya untuk terus memupuk minat baca pada Yasmine.

Ketahuilah, minat membaca tinggi itu bukan untuk sekedar pintar. Tapi untuk menjadi paham.
Membaca untuk memahami apa hakikat hidup ini.

Karena perintah Allah yang pertama kali saat AlQuran turun adalah Iqra. Bacalah.

Jadi, yuk luangkan waktu untuk membaca bersama anak. Usahakan kita juga suka membaca sebelum menginginkan hal yang sama kepada mereka.





Aliran Rasa
Game Level #5
Institut Ibu Profesional
Bunda Sayang

Wednesday, November 8, 2017

Hari ke-13

Hari ini Yasmine secara khusus minta sama saya untuk membacakan buku dongeng  kelinci dan kura-kura dari halo balita.
Tapi selama dibacakan, dia rupanya lebih suka bertanya tentang nama-nama hewan yang ada di dalam cerita.
Yasmine juga tadi srmpat membuka buku bantal tentang hewan, lalu mencocokan gambar hewannya dengan figurin hewan yang dia punya.
Kemudian, sebelum tidur saya bacakan lagi buku Dora tentang nama-nama bentuk.
IIP
Ibu Profesional
Bunda Sayang
For Things to Change, I Must Change First

Tuesday, November 7, 2017

Hari ke-12

Beberapa hari ini Yasmine sangat suka berhitung dengan bahasa Inggris, walaupun belum terlalu jelas pelafalannya tapi dia tetap semangat ber-wan cu ci for ria :D
Dan karena hari ini kami sekeluarga sibuk sekali, harus menghadiri acara lamaran kerabat, saya baru bisa membacakan Yasmine sesaat menjelang waktu tidur. Buku yang saya bacakan pun buku tentang Numbers. Saya hanya membacakan angkanya dan selanjutnya kami hanya melihat-lihat dan bertanya jawab tenyang gambar dalam buku itu.



IIP
Ibu Profesional
Bunda Sayang
For Things to Change, I must Change First

Monday, November 6, 2017

Hari ke-11; berkunjung ke Perpustakaan Daerah

Pagi ini seperti biasa saya mengajak Yasmine bersepeda ke alun-alun kabupaten. Bersepeda memang sudah jadi agenda rutin, hampir setiap hari pagi atau sore saya dan Yasmine mengelilingi kawasan alun-alun Kabupaten Pekalongan yang luas. Kadang kami main di taman bermain anak-anak, kadang sekedar mampir di minimarket, nah hari ini saya mengajaknya ke Perpustakaan Daerah.
Sebenarnya sudah cukup sering kami ke perpus, tapi berhubung masih dalam suasana Family Reading Time saya pun jadi lebih semangat.
Di perpus, kami langsung menuju kid corner untuk mencari buku anak yang bagus. Saya pun memilih dua buah buku flip-flap Tony Wolf untuk dibaca bersama Yasmine.
Asiknya buku Tony Wolf ini, banyak flip-flap yang ketika dibuka berisi gambar-gambar lucu.





IIP
Ibu Profesional
Bunda Sayang
For Things to Change, I Must Change First

Sunday, November 5, 2017

Hari ke-10; Read Before Bed

Salah satu kebiasaan baik yang ingin saya tanamkan ke Yasmine adalah membaca sebelum tidur. Jadi, setiap malam didalam kamar saya pasti usahakan membacakan cerita atau membahas gambar-gambar didalam ensiklopedia bersama.
Hari ini ada 3 buku cerita yang saya bacakan untuk Yasmine. Untuk membuat dia tertarik dengan apa yang saya bacakan, biasanya saya menggunakan intonasi yang sesuai dan suara-suara lain untuk menambah efeknya. Seperti suara hewan, derap kuda, dll.
Buku yang saya bacakan malam ini adalah buku dari halo balita, cerita tentang pengalaman Nabi Muhammad Salallahu alaihi wasalam dan Abu Bakar Radiyallahuanhu saat bersembunyi di Gua Tsur dari kejaran kaum Quraisy dalam perjalanan hijrahnya ke Madinah.
Lalu ada cerita tentang Gubernur Abrahah yang inginl menghancurkan Ka'bah, namun atas kehendak Allah pasukannya justru hancur karena batu panas yang dilemparkan oleh sekumpulan burung.
Kemudian, ada buku tentang Nabi Sulaiman yang bisa mendengar dan berbicara bahasa semut.
Selain buku-buku itu, Yasmine dan saya juga membaca buku "Suara Apa Itu?" dari Rabbithole. Yasmine suka membuka halaman yang ada gambar Bis-nya. Mungkin karena dia juga suka nonton Tayo.
Alhamdulillah, hampir setiap malam di kamar sebelum tidur Yasmine pasti mengambil dan membuka buku. Walaupun kadang hanya sebentar, tapi tetap membahagiakan untuk saya.






IIP
Institut Ibu Profesional
Bunda Sayang
For Things to Change, I must Change First

Friday, November 3, 2017

Hari ke-9

Seperti kemarin, hari ini pun saya dan Yasmine hanya sedikit membaca buku.
Karena hari ini kami berdua pergi dan menginao ke rumah mbah dan sepupunya, Yasmine jadi lebih banyak bermain.
Ada satu buku yang sempat saya bacakan untuk Yasmine sebelum kami pergi. Salah satu judul dari seri The 7 Habits of Happy Kids; Saat Aku Tumbuh Dewasa.
Is ceritanya adalah tentang seorang tikus kecil bernama Allie si Pembuntut yang sedang berkhayal tentang dirinya sendiri saat tumbuh menjadi tikus dewasa.
Buku ini mengajarkan anak untuk mulai memiliki cita-cita.
Selain itu, ada buku tentang Komodo yang Yasmine baca bersama kakak sepupunya.
IIP
Ibu Profesional
Bunda Sayang
For Things to Change, I Must Change First

Thursday, November 2, 2017

Hari ke-8

Yasmine lebih banyak main diluar rumah hari ini, jadi kami tidak banyak membaca buku. Hanya melihat-lihat gambar hewan laut (teteup deh, belum bosan) dan hewan lainnya di ensiklopedia Fakta-Fakta Paling Ekstrem terbitan Tiga Ananda.
Selain itu, saya sedikit membacakan dia cerita di buku Suara Apa Itu? dari Rabbithole.
Yasmine suka buku ini, karena ada gambar bisnya.
Memang sebulan terakhir ini kami banyak berkutat melihat bis, hewan laut, dan dinosaurus.
Saya melanjutkan buku Tauhid, sementara suami tidak bisa ikut membaca buku karena harus bekerja sampai Magrib.




IIP
Ibu Profesional
Bunda Sayang
For Things to Change, I Must Change First

Wednesday, November 1, 2017

Hari ke-7

Buku yang dibaca hari ini masih sama seperti kemarin; Odong-odong dongeng; Lumba-lumba dan Hiu. Maklum, Yasmine memang sedang kerajingan Hiu dan segala macam hewan laut lainnya.
Kebetulan hari ini paket buku jualan datang, jadi ada beberapa buku baru juga yang kami lihat-lihat isi dan gambarnya, yaitu buku Dokter Dora.

Saya sendiri masih meneruskan baca buku Tauhid yang belum selesai. Lalu kejutan hari ini adalah, Ayah ternyata ikut membaca beberapa buku saku oleh-oleh dari Mekkah. Dan tampaknya cukup serius membacanya.

Tuesday, October 31, 2017

Hari Ke-6 Menstimulasi Anak Suka Membaca

Hari ini saya biarkan Yasmine memilih bukunya sendiri untuk dibacakan, ternyata dia masih ingin membaca The Very Hungry Caterpillar.
Yasmine suka saat ulat kecilnya berubah menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu. Dia suka membuka-tutup bukunya, agar gambar sayap kupu-kupunya terlihat seperti mengepak.
Selain buku The Very Hungry Caterpillar, hari ini dia pun kembali membuka buku Odong-Odong Dongeng; Lumba-Lumba dan Hiu. Tampaknya, shark masih berada di posisi kesayangan di dalam hatinya. :D
Kemudian, dia juga sedang suka sekali flip-flap book tentang Numbers. Berulang-ulang dia minta diambilkan buku tersebut dari tempat saya menyimpannya.
Buku itu memang sengaja saya simpan di lemari supaya tidak rusak, tapi Yasmine sekarang cukup berhati-hati saat membuka buku karena saya berulang kali bilang kedia untuk tidak merobeknya.
Kalau diingat, Yasmine pun dulu pernah berada dalam masa "suka menyobek"buku loj saat berumur sekitar kurang dari setahun. Ada satu ensiklopedia milik aka sepupunya yang beberapa halamannya hilang karena Yasmine. Semenjak itu, untuk mengurangi kebiasaan merobek buku, saya cukup sering menasihatinya setiap reading time kami.
Tips saya untuk menumbuhkan rasa "eman" anak pada buku adalah dengan menasihatinya untuk lebih berhati2 saat membuka buku. Lakukab tiap kali reading time kita dengan anak.
IIP
Ibu Profesional
Bunda Sayang
For Things to Change, I must Change First

Monday, October 30, 2017

Hari kelima tantangan 10 hari

Hari ini Yasmine menolak tidur siang, sudah bolak-balik saya mengajaknya tidur tapi tetap tidak mau.
Akhirnya saya bacakan saja dia buku Allah Ciptakan Tubuhku karya Amalia Kartika Sari. Buku ini favorit saya, karena isinya mengajarkan anak tentang banyak hal.
Sore harinya, ketia saya pergi mengaji ternyata Yasmine pergi dengan ayahnya dan saat pulang justru tertidur dan bangun sesaat sebelum magrib.
Bangun tidur Yasmine jadi luar biasa rewel, nangis tanpa sebab. Akhirnya untuk membujuk supaya diam, saya coba bacakan buku tentang Anak Kucing dengan volume suara dan intonasi yg menarik perhatian. Dan ternyata Alhamdulillah, dia bisa lebih tenang.
IIP
Bunda Sayang
Ibu Profesional
For Me to Change, I must Change first

Sunday, October 29, 2017

Hari keempat 😚

Ada beberapa buku yang saya bacakan untuk Yasmine, yaitu buku Seri Odong-Odong Dongeng; Lumba-lumba dan Hiu, ensiklopedia Anak tentang Sains, The Very Hungry Caterpillar, beberapa halaman salah satu buku seri The 7 Habits of Happy Kids; Sammy dan Kue Pai Kenari, dan buku tentang lawan kata.
Yasmine memang sangat suka dengan buku bergambar yang penuh warna, dan dia juga suka memperhatikan gambar-gambar hewan terutama hewan laut.
Dan karena lagu shark family sedang booming, dia jadi suka dengan buku yang ada gambar ikan hiu itulah kenapa hampir setiap hari dia membuka buku odong-odong dongeng; Lumba-lumba dan Hiu.
Setiap kali dia lihat gambar hiu di dalam buku apapun, dia pasti langsung teriak "shark dudu". :D
Itulah kenapa hari ini saya juga pilih Ensiklopedia anak, karena didalamnya banyak gambar hewan termasuk hiu.
IIP
Ibu Profesional
Bunda Sayang
For Things to Change, I Must Change First

Saturday, October 28, 2017

Hari ketiga 😍

Hari ini ada beberapa buku yang Yasmine baca sendiri, ada buku Emosi (Hmmm..) Rabbit hole, Suara Apa Itu?, dan beberapa buku tentang Numbers dan Shape.
Setiap Yasmine membaca buku Emosi Rabbit Hole dia pasti meniru ekspresi wajah karakter.

Untuk buku tentang Numbers, sekarang dia sudah mulai bisa berhitung 1-10 dalam bahasa Inggris.
Kalau buku Shape dia sudah tau beberapa nama bentuk dan bisa membedakan ukuran.

Tapi, hari ini saya hanya membacakan satu judul untuk Yasmine. Seperti biasa, saya bacakan dengan suara keras dan intonasi yg menarik.
Sudah mulai ada perubahan sih, kalau dulu dia malas mendengarkan dan ingin saya menutup bukunya, sekarang dia bisa lebih lama mendengarkan saya membacakan bukunya.

Buku yang saya bacakan adalah seri pertama dari The 7 habits of Happy Kids yang berjudul Diriku Seperti Apa Adanya.
Hari ini saya pun membaca sebuah buku Tauhid tulisan Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawaz.




IIP
Ibu Profesional
Kelas Bunda Sayang
Level #5
For Things to Change, I Must Change First

Friday, October 27, 2017

Hari kedua 😊

Hari ini ada beberapa buku yg saya bacakan untuk Yasmine dengan metode membaca keras-keras. Tetapi beberapa gagal, karena Yasmine langsung menutup bukunya dan meminta saya untuk diam.

Memang kalau dilihat sih, dia lebih suka membaca sendiri, mengamati gambar dalam buku, dan membolak-balik halaman.

Tampaknya saya harus lebih sering lagi membaca dengan suara keras untuk mengasah listening skillnya deh.

Buku pertama yang sya bacakan untuknya adalah buku "Who Will Dance with Little Mouse?" buku cerita berbahasa inggris, tapi saya tetap menceritakannya dengan bahasa Indonesia.

Yasmine lumayan suka buku ini karena didalamnya banyak terdapat gambar hewan. Selain itu, ada gerakan-gerakan tarian tikus yang bisa kami ikuti.
Buku kedua adalah salah satu dari tujuh judul seri  The 7 habits of happy kids by Sean Covey. Judul yang saya pilihkan adalah Lily dan Kue yang Tidak Enak.
Yasmine juga sudah beberapa kali membaca buku ini, dia suka meniru ekspresi anak-anak 7 Oaks Village saat memakan kue buatan Lily yang tidak enak.

Buku ini bagus loh ceritanya, didalam bukunya juga ada beberapa pertanyaan yang bisa kita ajukan kepada anak untuk mengasah daya pikir mereka.
Tapi, karena Yasmine masih terlalu kecil jadi saya skip pertanyaannya, dan lebih sering menanyakan seputar karakter saja.



Ibu Profesional
IIP
Kelas Bunda Sayang
For Things to Change, I must Change First.

Thursday, October 26, 2017

Pohon Literasi

Di bulan ke 5 kelas Bunda Sayang batch #2 ini saya jadi koordinator bulanan kelas, alhamdulillah jadi keikutan rajinnya. Tiap hari buka grup untuk menyapa teman-teman alhasil jadi mikir, malu kan kalo telat dan ga rajin mengerjakan game level #5.

Lagipula, tantangan di level #5 ini asik banget loh.
Jadi kita harus membuat pohon literasi keluarga, lalu setiap harinya tugas kita adalah merimbunkan pohon tersebut dengan daun-daun yang berisi keterangan   buku yg kita baca.

Daaan.. Itu artinya Yasmine, ibu, dan ayah harus membaca buku tiap hari. Agar pohonnya tumbuh sehat dengan dedaunan yang segar.

Tapiii.. Masalahnyaa saya belum punya waktu untuk membuat pohonnya karena seharian tadi Yasmine dan saya pergi main ke rumah mbahnya Yasmine di Karanganyar. Saya sih tadi sempat mikir untuk membuatnya dari kardus bekas nanti setibanya di rumah atau malam harinya. Tapi ternyata... Kardusnya sudah ga ada..😥

Nah karena waktunya sudah semakin larut, akhirnya saya membuat jemuran literasi dulu. Saya buat dari pigura bekas, dan tali serta klip kayu kecil-kecil.
Buku yang saya bacakan hari ini untuk Yasmine adalah "The Very Hungry Caterpillar" by Eric Carle.

Buku ini bagus loh.. Salah satu favorite saya dan Yasmine. Saya suka karena ceritanya menarik, gambarnya jelas, dan ada bagian buku yg bolong-bolong seperti dimakan ulatnya. Yasmine mungkin juga suka karena itu kali ya, plus ada gambar es krimnyaaa. Dia suka banget sama es krim.
Tadi sore, Alhamdulilah saya sempat membacakan Yasmine buku ini lagi. Saya pakai metode membaca keras-keras didekatnya saat dia sedang asik bermain. Membaca dengan suara keras itu berguna untuk melatih kemampuan mendengarkan (listening skill) loh.

Pasti sudah tau kan empat tahap keterampilan berbahasa (language skill)?
Listening, Speaking, Reading, dan Writing.
Ternyata keempat tahap ini anak harus menguasainya secara berurutan. Harus dilatih tahap demi tahap.

Dan, ketika saya membaca dengan suara keras ternyata memang cukup berhasil mengalihkan perhatiannya Yasmine dari mainan, dia pun ikut melihat gambarnya, dan karena sudah seriing sekali membaca buku The very hungry caterpillar, dia pun sudah bisa menceritakan kembali dengan gerakan tubuh.



IIP
Ibu Profesional
For things to change, i must change first

Thursday, September 21, 2017

Mengingat dengan gerakan dan gambar

Jumat minggu kemarin, Yasmine ikut program pemerintah, imunisasi MR di puskesmas.
Awlnya, saya agak takut juga sij dia akan nangis, tapi Alhamdulillah ternyata tidak.
Semuanya lancar, Yasmine ga nangis dan malah terlihat antusias karena melihat banyak bidan dan peralatan medis.
Setelah itu kami pulang dan bermain seperti biasa.

Beberapa malam kemudian, saat sedang bermain bersama saya, Yasmine melihat pipet mainan dan termometer. Lalu kemudian dia berpura-pura menyuntik saya. Eh, ternyata dia masih inget loh semua gerak-gerik bu bidan saat imunisasi waktu itu. Dia juga masih ingat bagaimana pak dokter memeriksa dia saat sakit beberapa waktu yang lalu.
Kalau dilihat-lihat Yasmine memang lebih banyak mengingat melalui gambar dan gerakan.
Akhir-akhir ini juga sering retelling story dengan gambar yg saya buat untuknya, dia menceritakan kembali untuk ayahnya yang pulang kerja.

Sunday, September 17, 2017

Membuat Caterpillar dan Badut

Dua malam kemarin kami menginap di rumah mbahnya Yasmine, disana ada dua sepupu yang juga masih kecil-kecil, jadi tidak banyak kegiatan yang Yasmine lakukan dengan saya karena lebih banyak habis waktunya untuk bermain bersama mereka.

Kemarin sore, akhirnya kami pulang ke rumah. Mungkin karena kangen dengan mainan dan buku2nya Yasmine pun antusias mengambil buku dan pompom. Kayanya dia sedang suka sekali dengan pompom, dan saya juga tidak ingin mengganggu keinginannya dengan memilihkan mainan lain.

Lalu, saya dapat ide untuk membuat caterpillar dengan mencontoh gambar dalam buku The Very Hungry Caterpillar by Eric Carle. Saya memberi contoh Yasmine sekali bagaimana cara membuatnya dengan menyusun pompom memanjang. Lalu kemudian dia pun menirunya walaupun warnanya tidak sesuai.
Selain itu kami pun membuat wajah badut dengan menggunakan pompom sebagai hidungnya dan google eyes.



Friday, September 15, 2017

Bermain pom-pom

Saya sering lihat baik di beberapa blog atau artikel yang ada di sosmed tentang aktivitas anak berbasis montessori dengan menggunakan pompom warna-warni.
Beberapa aktivitas ternyata dimaksudkan untuk melatih fine motor skill, atau motorik halus anak.
Contohnya seperti yang saya temukan di blog http://indonesiamontessori.com/top-5-ide-kegiatan-menggunakan-pipe-cleaners-pom-pom/ ini.

Setelah melihat-lihat banyak contoh permainan menggunakan pompom, akhirnya saya coba menerapkannya untuk Yasmine.
Tapi kali ini, bahan permainannya hanya Pompom dan buku gambar dan krayon.

Ide permainannya adalah mencocokan warna dengan pompom, jadi Yasmine harus meletakkan pompom di atas gambar lingkaran yang sesuai warnanya.
Permainan matching colors ini sebenarnya sudah sering kami lakukan, tapi dengan medoa berbeda. Yasmine jadi agk bosen, dan kemudian berhenti ditengah jalan.

Kegiatan kedua dengan pompom adalah menyusun pompom dalam lubang2 kursi plastik. Awalnya saya beri contoh dahulu, bagaimana seharusnya pompom tersebut disusun berdasarkan warnanya.
Tapi kemudian Yasmine malah menyusun dengan keinginannya sendiri. 😁

Terkadang memang ada masanya ya, anak memiliki keinginan sendiri saat bermain dan menjadi pilot dalam permainannya.
Kita sebagai orangtua yang membersamai tidak boleh memaksa, karena itu berarti kita meragukan kemampuan anak dan bisa jadi akan meredamkan rasa percaya diri mereka.

#tantangan10hari
#gyabelajaranak
#gamelevel4
#kuliahbunsayiip

Monday, September 11, 2017

Retelling story ala Yasmine

Weekend kemarin diisi dengan menghadiri acara pernikahan beberapa teman. Jadi,waktu untuk membersamai Yasmine diisi dengan jalan-jalan dan menonton video.

Selama ini, Yasmine kalau menonton video pasti deh sibuk mengikuti gerakan tokoh dalam videonya.
Kalau tokohnya lari, dia ikut lari, melompat, tepuk tangan, bahkan ekspresi wajahnya pun diikuti. Bagaimana si tokoh ini terlihat sedih dan ketakutan, Yasmine pasti bisa mengikutinya.

Selain suka mengikuti gerakan dalam video, saya perhatikan Yasmine sekarang mulai suka "retelling story" dengan bahasanya sendiri yang lebih banyak dicampur dengan bahasa tubuh seperti pantomim.

Beberapa hari ini dia sedang senang menceritakan kembali pengalamannya berenang kepada Ayahnya.
Dan keliatannya dia masih sangat ingat bagaimana keadaan di kolam renang, apa saja yang dia lakukan, dll
Dan semua itu diceritakan dengan bahasa tubuh karena memang bahasa lisannya yang masih belum lancar

#kelasbunsayiip
#tantangan10hari
#gayabelajaranak

Friday, September 8, 2017

Bermain dengan buku, warna, dan google eyes

Hari ini tema aktivitas Yasmine masih tetap membaca buku, ditambah beberapa aktivitas lainnya yang berhubungan.

Kali ini kami membaca buku The Greedy Phyton karangan Eric Carle, dan seperti biasa Yasmine lebih suka membaca gambar dan lebih memilih memegang bukunya sendiri dan menolak untuk saya bacakan.

Alhamdulillah sekarang sedikit-sedikit dia mulai bisa retelling story dengan bahasanya sendiri, walaupun pengucapannya masih belum jelas. Saat bercerita dia lebih sering menggunakan gerakan tangan dan tubuh.
Di tertarik dengan gambar-gambar hewan, dan kemudian menyebutkannya satu-persatu sambil bercerita dimana dia pernah melihat kodok, kelelawar, tikus, dan burung dan semuanya diceritakannya kembali dengan cara menunjuk dan ekspresi muka.

Sebagai tambahan, Yasmine pun bermain matching colors dengan menggunakan pom-pom dan gambar yang saya buat dengan crayons.
Lalu kami juga bermain dengan google eyes yang harus dipasang pada gambar-gambar hewan di buku, suprisingly ya ternyata Yasmine suka banget dan dia sampai ketawa-ketawa geli melihat hewan dengan mata yang lebih besar.

Jadi, kesimpulan hari ini adalah; seperti yang sebelumnya, Yasmine lebih tertarik bermain warna seperti itu, dan bisa menghabiskan waktu cukup lama serta berkonsentrasi penuh.

#kuliahbunsayiip
#tantangan10hari
#gamelevel4
#gayabelajaranak

Thursday, September 7, 2017

Belajar nama anggota tubuh

Kemarin Yasmine dan saya belajar nama-nama anggota tubuh dengan menggunakan media buku. Kebetulan, belum lama saya membelikannya buku "Allah Ciptakan Tubuhku".
Selama ini ya, Yasmine selalu enggan kalau saya bacakan tulisan di bukunya, seperti tidak mau mendengarkan. Dia lebih memilih untuk "membaca gambar" sambil menunjuk gambar2 di dalam bukunya lalu mengekspresikannya langsung dengan gerakan.
Dan kemarin pun terulang lagi, setiap saya ingin bacakan teks di bukunya, dia pun seperti terburu-buru membalikan halaman. Apa memang karena di bukan anak auditory ya?
Jadi, kegiatan kami setiap kami membuka buku adalah membaca gambar, menirukan pose karakter cerita atau menunjuk anggota tubuh seperti yang tergambar dalam buku.
Kalau ada gambar anak yang kakinya sakit karena jatuh, Yasmine pun langsung meniru pura-pura sakit kakinya. :D
Dan dia pun selalu lebih mudah paham pada perintah yang dicontohkan langsung dengan gerakan, dibandingkan dengan perintah lisan saja.




#kuliahbunsayiip
#gamelevel4
#tantangan10hari
#Gayabelajaranak



Saturday, September 2, 2017

Aliran Rasa level 3

Sebelumnya saya ingin minta maaf karena tidak bisa menyelesaikan game level 3 ini dan tidak mencoba dengan sungguh-sungguh untuk memenuhi syarat kelulusan karena bulan ini saya baru saja mencoba membuka usaha online kecil-kecilan.

Walaupun hanya bisa melaksanakan 3 dari 10 hari tantangan tapi saya bersyukur karena kesan tentang Family Project ini begitu membekas di hati.

Saya menikmati sekali saat-saat kami (suami, saya dan anak) melakukan suatu kegiatan bersama-sama. Merencanakan ide-ide bersama, walaupun banyak yang belum bisa terealisasikan.

Alhamdulillah, sedikit banyak saya pun paham dengan maksud dan tujuannya melakukan family project ini, karena saya merasa sendiri bagaimana "bonding" kami terajut semakin erat ketika melakukan kegiatan bersama.

Dan yang lebih penting, Family Project menyadarkan saya, bahwa saya telah memiliki dan tergabung dengan sebuah team, yang bernama keluarga. Dan tugas kami sendiri lah untuk memajukan dan membuat team ini terus bersinar.

#aliranrasa
#gamelevel3
#kuliahbunsayiip
#tantangan10hari

Monday, August 14, 2017

Family Project: Makin' Mochi

Fampro kami kemarin pagi bertema: Makin' Mochi. Yaa, kami bertiga bahu-membahu membuat mochi. Mochi ini makanan favorite saya dan suami, dulu saya pernah coba membuat namun gagal, oleh karena itu, saya ingin coba buat lagi dengan resep yang beda sekalian kegiatan ino dibuat jadi project keluarga yang menyenangkan.

Pembagian tugas kami dalam project kali ini adalah:
Ibu: kepala chef yg bertugas sebagai pencari resep, pembuat adonan, dan pengeksekusi adonan.
Ayah: asisten kepala chef tugasnya membeli bahan isian mochi, dan membantu kepala chef menyiapkan alat.
Yasmine: asistennya asisten chef, tugasnya menaburkan tepung ke mochi yang sudah jadi.

Awalnya kami berencana membuat mochi di pagi hari, tapi karena Yasmine bangun tidurnya agak siang karena kecapekan, dan isian untuk mochi belum dibeli, akhirnya diundur sedikit waktunya.

Kemudian, ayah yang juga rencananya mau beli isian mochi bersama Yasmine, akhirnya berangkat sendiri ke mini market.
Tidak lama kemudian, setelah ayah pulang dan Yasmine bangun tidur, saya pun mulai membuat adonan mochinya. Ternyata membuat mochi cukup mudah ya, karena tidak butuh mixer untuk mengaduknya, cukup pakai sendok pun bisa.
Sebenarnya saya agak was-was dan khawatir juga sih untuk membuat mochi lagi. Karena pengalaman dulu pernah gagal, karena dulu saya salah memahami resepnya. Tapi setelah dapat dorongan semangat dan moril untuk mencoba membuat mochi lagi, akhirnya saya beranikan diri.
Tidak lama adonan jadi dan setelahnya di kukus selama 20 menitan, akhirnya jadilah mochi yang belum diberi isian dan dibentuk. Karena sesuai kesepakatan, ayah dan Yasmine akan bantu memberi isian mochi dan menaburkan tepung sangrai ke mochi yang sudah dibentuk, maka saya pindah semua bahan mochi ke ruang duduk.

Bahan isian mochi sudah disiapkan ayah, ternyata ayah beli selai kacang, pasta coklat dan pasta keju. Kata ayah biar tidak terlalu ribet membuat isian kacang sendiri, maka lebih baik pakai selai.
Kemudian, mulailah kami bekerja sama. Saya yang memberi isian dan membentuk bulatan mochi, ayah dan Yasmine memberi tepung. Tapi sayang, Yasmine belum terlalu suka mochi, dia lebih suka memainkan adonan mochi dan tepung. Lalu, karena Yasmine memberi tepung terlalu banyak, hasilnya mochinya pun jadi terasa seperti tepung.
Tapi menurut ayah, mochi buatan kami enak sekali. Rasanya ga terlalu jauh dari mochi yang kita beli sewaktu main ke semarang bulan lalu. :D
Alhamdulillah, karena family project kemarin saya jadi semakin pede untuk mengeksekusi resep-resep kue lainnya. Walaupun dulu sempat gagal, bukan berarti menyerah untuk mencoba kembali.

“Failure is so important. We speak about success all the time. It is the ability to resist failure or use failure that often leads to greater success. I've met people who don't want to try for fear of failing.” - J.K. Rowling


#gamelevel3
#kulianbunsayiip
#familyproject
#tantangan10hari

Saturday, August 12, 2017

Family Project: Fun Coaching

Family project kami hari ini bertema Fun Coaching. Kemarin sebelum diputuskan kegiatan apa yang akan kita lakukan sabtu sore ini, saya dan suami membuka forum kecil-kecilan. Intinya, saya mengutarakan keinginan untuk mengajak Yasmine melihat dan ikut-ikutan kegiatan ayahnya saat melatih ekskul basket di sekolah.
Dan suami setuju sekali, karena memang sudah lama ingin ajak Yasmine latihan basket. Tapi, saya diharuskan untuk lebih ekstra menjaga dia agar tidak terlalu mengganggu.
Berarti di project kami kali ini pembagian tugasnya sebagai berikut:

Ayah: main coach (pelatih utama) dan penanggung jawab.

Yasmine: internship assistant coach tugasnya mengikuti semua gerak-gerik main coach. :D

Saya: koordinator dan pengawas yang tugasnya mengawasi setiap langkah si asisstant coach. Plus seks dokumentasi.

Kami berangkat dari rumah ke sekolah ayah sekitar pukul 3 sore. Sampai di sekolah, ayah pun sholat dulu sementara saya yang sedang berhalangan memilih untuk menunggu bersama para anggota team basket yang sudah bersiap-siap.
Yasmine tampak antusias sekali melihat lapangan dan team yang dilatih ayahnya. Alhamdulillah, dia memang anak yang selalu antusias tiap kami mengenalkan kegiatan baru.
Karena ayah masih sholat, akhirnya team pun melakukan pemanasan sendiri dengan berlari memutar lapangan. Yasmine saking antusiasnya ingin ikut lari, tapi akhirnya dia dibantu lari dengan cara digendong oleh kak Priyan salah satu anggota team cowok. :D
Selesai pemanasan, ayah pun masuk lapangan dengan membawa bola basket. Tingkat antusiasme Yasmine sudah jauh melebihi ambang batas normal :D bisa didengar melalui teriakannya yang terus menerus memanggil ayahnya sambil tertawa.

Selama kegiatan berlangsung sampai selesai, Alhamdulillah tidak ada halangan. Hanya kadang sesekali saya harus membawa Yasmine ke pinggir lapangan agar tidak terkena bola.
Yasmine juga pada akhirnya malah berlatih meniup pluit milik ayahnya. :D

Dari kegiatan family project hari ini, sebenarnya saya ingin mengamati apakah Yasmine memiliki kecerdasan kinetik seperti ayahnya. Karena selama ini dia cenderung sebagai anak visual seperti saya. Aktifitasnya di rumah pun lebih banyak seputar warna dan bentuk.
Saya senang karena kegiatan Fun Coaching ini, Yasmine banyak melihat dan mencoba hal baru. Karena di sekolah juga ada beberapa ekskul lainnya yang sedang berlatih, kami sempat melihat kakak-kakak yang menari dan pencak silat.

Tambahan:
Saya bersyukur dapat tugas family project ini, karena hari ini saya juga belajar banyak hal.., Saya jadi paham bagaimana pekerjaan suami, dan bagaimana capeknya badan setelah melatih team di lapangan outdoor seperti itu.
Selama ini saya sering lalai bersimpati dengan perasaannya selepas bekerja dari pagi sampai sore, dan merasa pekerjaan saya di rumah jauh lebih banyak. Maafkan saya ya pak suami.. :)

Ah, ternyata ini ya salah satu sisi positifnya membentuk family forum dan melaksanakan family project. Ternyata ada hikmah dibalik prosesnya.. :)

#gamelevel3
#familyproject
#kuliahbunsayiip
#tantangan10hari

Friday, August 11, 2017

Family Project: Safari Masjid

Yasmine beberapa hari ini sedang "klayu" sekali dengan ayahnya. Setiap pagi, kalau ayah hendak berangkat kerja, dia mulai nangis minta ikut. Butuh waktu agak lama juga untuk menenangkannya.
Kalau tiba waktu ayah pulang kerja, begitu dengar suara motor dan gerbang rumah dibuka, Yasmine pasti teriak-teriak senang.

Kemarin setelah ayah pulang sebelum waktu Ashar tiba, Yasmine minta diajak jalan2. Dia ambil jaket dan kerudungnya sendiri. Alhasil saya dan suami agak bingung juga, mau jalan kemana ya? karena belum masuk waktu Ashar juga. Agak "nanggung" waktunya.
Dan tak lama kemudian, adzan Ashar pun berkumandang, tiba-tiba si Ayah nyeletuk "yuk ke masjid alun-alun aja". Yaak! dan jadilah ini family project kita yang pertama: Safari Masjid.

Suami dan saya pun mulai berbagi tugas, karena Yasmine ini sangat suka meng-eksplore masjid manapun yang pernah disinggahinya, kami pun biasanya harus sholat bergantian untuk menjaga Yasmine.

Akhirnya di putuskan, ayah akan sholat terlebih dahulu, sementara saya menjaga yasmine sambil berkeliling sekitar masjid. Kemudian sebaliknya.

Jadi, pembagian tugasnya seperti ini:

Guide 1 merangkap seksi keamanan shift pertama: Ibu (saya)
Guide 2 merangkap seksi keamanan shift kedua: Ayah
Peserta safari yang teralu bersemangat: Yasmine

Jarak antara rumah dengan masjid alun-alun tidak begitu jauh. Kami pun naik motor: ayah yang mengendarai, karena saya tidak bisa. :D

Sesampainya di masjid, seperti biasa, Yasmine si peserta safari langsung berkeliling sambil berteriak gembira. Ya, masjid dan mushola memang selalu jadi tempat favoritenya, hehe, semoga selalu begitu ya sampai dia dewasa.

Karena masih banyak makmum masbuk yang sedang sholat, saya pun langsung mengamankan Yasmine dari keinginannya untuk mengeksplore area sholat pria di shaf2 terdepan.

Saya harus putar otak, sebagai guide 1, saya putuskan mengajak Yasmine untuk ikut melihat ruang wudhu wanita yang lumayan besar dan agak kering.

Dan ternyata Yasmine jauh lebih suka di area wudhu ini karena dia bisa buka-tutup keran air. Mungkin pikirnya, masjid+keran air=ultimate play ground. 😅

Saya jadi agak bingung juga melihat antusiasme peserta safari cilik ini yang agak sedikit berlebihan. Akhirnya saya pun menyuruhnya untuk ikut wudhu.

Begitu selesai wudhu, saya lihat ternyata Ayah masih sholat bersama para jamaah kloter ke2. Tidak mungkin kan, kalau kami berkeliling masjid karena pasti akan mengganggu. Akhirnya saya giring Yasmine ke area sholat wanita. Dan dia masih menunjukan antusiasme yang sama.

Saya segera putuskan untuk sedikit merubah acara, daripada menunggu ayah, saya beranikan saja mengajak Yasmine untuk sholat bersama. Strategi baru untuk buat dia "anteng" sholat bersama saya adalah dengan memakaikan mukena masjid, walaupun sangat kebesaran.

Alhamdulillah, ternyata benar, Yasmine khidmat mengikuti gerakan sholat saya sampai selesai.

Akhirnya, setelah selesai sholat kami pun keluar dari area wanita dan mendapati ayah sedang menunggu.

Yes, Family project "Safari Masjid" kami berjalan dengan cukup baik. :D
Semoga dengan project Safari Masjid ini, hati kami semakin terpaut dan cinta dengan rumah Allah ya. ❤

#gamelevel3
#familyproject
#kuliahbunsayiip
#tantangan10hari

Tuesday, August 1, 2017

Melatih kemandirian #10

Malam ini seperti basanya Yasmine ikut ayah ke musholla untuk sholat isya. Selepas sholat, dia mulai merengek karena ngantuk di pelukan saya. Kebetulan, saya pun baru selesai sholat Isya di rumah.
Saya lihat mainan puzzlenya Yasmine yang sering sekali dia mainkan masih berserakan di sekitar kasur. Saya yang sedang sibuk membereskan mukena pun meminta Yasmine untuk membereskan puzzlenya sendiri.

"Yasmine, sekarang beresin puzzlenya dulu ya sebelum bobo. Ibu beresin mukena dulu."

Dan.. Yaa.. Alhamdulillah, sekarang dia langsung beresin tanpa harus saya bantu terlebih dulu. :D

Semoga kalau beresin mainan lain pakai gerak cepat juga ya😂



Melatih kemandirian #9

Selain melatih Yasmine untuk merapikan mainannya sendiri, setiap harinya saya juga melatihnya untuk bisa melepas baju sendiri setiap waktu mandi.
Dulu, awal2 saya mulai melatihnya sekitar 3-4 bulan lalu, Yasmine pasti menangis atau kesal sendiri karena susah untuk melepasnya. Terutama saat melepas celana. Di selalu terlihat putus asa dan merengek minta bantuan.

Tapi sekarang, Yasmine sudah berubah loh  Mungkin karena latihan buka baju ini selalu saya terapkan dimanapun ya, entah di rumah saudara ataupun rumah sendiri, jadi dia mulai lancar membuka bajunya, dan saya hanya tinggal menginstruksikannya dari jauh.

Dan sekarang ini, walaupun terkadang celananya agak susah dilepas, dia ga gampang putus asa lagi. :D

Monday, July 31, 2017

Melatih Kemandirian #8

Melatih Yasmine untuk merapikan dan menaruh kembali mainannya ke tempatnya semula saat di rumah adalah hal yang sangat mudah, karena dia sudah tahu dimana letak rak dan lemarinya, dimana kotak mainannya biasa disimpan. Namun jika Kami sedang berkunjung ke rumah saudara terutama rumah mbah kung dan mbah utinya, maka saya agak kesulitan untuk menerapkan latihan tersebut. Terutama karena kakak-kakak.sepupunya juga tidak terbiasa merapikan mainan sendiri

Tapi kemarin saat kami sedang berkunjung ke rumah mba dan dia mulai bermain bersama saudara sepupunya, saat kami akan pulang saya menyuruhnya untuk membereskan mainan tersebut, padahal saat itu Yasmine sedang menonton TV. Saya pikir, dia akan menolaknya tapi ternyata dugaan saya salah. Dia tampaknya sudah semakin terbiasa untuk merapikan mainan walaupun itu bukan mainannya sendiri.

Friday, July 28, 2017

Melatih Kemandirian #7

Sampai hari ini saya masih terus melatih kemandirian Yasmine dalam hal membereskan mainan dan juga merapikan sepatu.
Tapi namanya juga anak kecil ya, pasti naik turun moodnya. Dan saya maklum banget. Sampai saat ini juga saya terus menikmati prosesnya, karena kalau saya, ibunya, tidak menikmati proses latihan ini pasti Yasmine juga ga akan menikmatinya.

Saya juga jadi semakin paham, kalau melatih kemandirian anak maka otomatis si ibu melatih dirinya juga untuk disiplin.
Nah, saya juga sedang berusaha keras mendisiplinkan jadwal saya yang sempat berantakan sejak libur lebaran kemarin.

Tapi, sejak latihan kemandirian ini itu selama 2 minggu ini, Yasmine mulai terlihat banyak perubahan loh.
Dia jadi berani melakukan banyak hal sendiri. Walaupun sekedar main sendiri, saya sudah senang sekali melihatnya. Karena memamg dia tipe anak yang ga bisa jauh dari saya.
Bahkan ketika saya sedang melakukan suatu pekerjaan, dia sekarang bisa "membuat permainan sendiri" dan agak berkurang rewelnya.
Contohnya hari ini, ketika saya sholat dzuhur, Yasmine justru asik bermain air di area cuci baju.
Padahal biasanya dia lebih suka menangis menunggui saya selesai sholat.

Tampaknya latihan kemandirian membantu menambah pemahaman anak tentang dirinya sendiri ya.

Wednesday, July 26, 2017

Melatih Kemandirian #6

Memasuki minggu ke-2 ini Yasmine makin cepat tanggap kalau diajak membereskan mainan, tapi untuk menaruh sepatu ke rak masih belum bisa sendiri. Malah terkadang dia tidak mau sama sekali, cenderung menolak untuk melepas sepatunya sendiri dan mengembalikan ke tempatnya.

Tapi selain itu Yasmine mulai kelihatan semakin mandiri di beberapa aspek yang lain. Dia mulai bisa ambil minumnya sendiri, dan langsung minum dengan posisi duduk tanpa disuruh.
Begitu juga jika melepas pakaian sebelum mandi, dia jauh lebih smooth gerakannya dibanding bulan-bulan lalu.

Mungkin masalah seputar buka sepatu sendiri dan menaruh di raknya, saya harus lebih sabar melatihnya. Dan harus terus dibiasakan setiap harinya. Karena jujur saja terkadang saya yang kurang sabar melihat dia kesusahan membuka sepatunya. Dan terlalu banyak "ikut campur" sehingga dia pun jadi tidak bisa menyelesaikannya sendiri.

Friday, July 21, 2017

Melatih Kemandirian #5

Hari ini tema melatih kemandiriannya masih sama; yaitu menyimpan sepatu/sandalnya di rak setelah selesai dipakai.
Tadi sore setelah kami pulang dari mini market, begitu sampai di rumah saya langsung bilang ke Yasmine untuk membuka sepatunya sendiri dan menaruhnya kembali ke rak. Mungkin karena mood-nya sedang bagus, kali ini dia ga terlihat terlalu kesal saat kesusahan melepas sepatunya dan dengan cepat melakukan permintaan saya.

Ternyata mood anak memang berpengaruh sekali saat latihan kemandirian ini. Terutama untuk Yasmine yang sangat sensitif (highly sensitive children).
Usahakan ketika mengajaknya berberes atau merapikan sesuatu tidak saat dia mengantuk atau bad mood. Karena akan sangat susah sekali membujuknya.
Dan yang paling penting, kita sebagai orangtua harus terus terlihat semangat, agar positive vibe nya mengalir ke anak kita. 




Thursday, July 20, 2017

Melatih Kemandirian #4

Setelah seminggu ini melatih Yasmine membereskan dan merapikan  mainan dan barang milik pribadi dengan cara meletakkannya kembali ke tempat semula, minggu ini saya mulai melatihnya untuk meletakkan sepatu kembali ke raknya setelah dipakai.

Seperti biasa awalnya saya memberi contoh terlebih dahulu dan memberi tahu dimana rak sepatu berada dan bagaimana cara meletakkan sepatu di rak sesuai dengan pasangannya masing-masing. 


Dan sebagai catatan pribadi, tampaknya sebelum memulai latihan kemandirian ini, saya harus melatihnya untuk melepas sepatu sendiri karena Yasmine cenderung akan meninggalkan sepatunya jika saya yang membantunya melepas. Lain halnya kalau dia melepas sepatunya dengan tangannya sendiri.



Wednesday, July 19, 2017

Melatih Kemandirian #3

Setelah beberapa hari ini berlatih membereskan mainan, yasmine tampaknya mulai paham bagaimana konsep menyimpan barang dan bersih-bersih.
Kali ini, sepulang dari acara resepsi, saya menyuruhnya untuk meletakan jam tangan miliknya di rak. Kemudian, setelah saya cek ternyata dia menaruhnya tepat di tempatnya semula. Alhamdulillah, dia sudah mulai paham kalau barang setelah dipakai harus dikembalikan lagi pada tempatnya.
Selain itu, ada kejadian lucu juga sih. Tadi siang, saya memberikan segelas air untuk Yasmine, karena dia sudah bisa minum sendiri maka saya tinggal untuk mengerjakan hal lainnya. Tapi tidak lama kemudian, saya lihat dia berlari-lari mengambil sarung bersih milik ayahnya. Dan ternyata sarung tsb digunakan oleh Yasmine untuk mengelap air yang tumpah loh.

Saturday, July 15, 2017

Melatih kemandirian #2

Hari ini latihan kemandiriannya masih tentang merapikan sesuatu.
Dan, malam ini sebelum tidur saya meminta Yasmine mengambil beberapa buku untuk dibaca bersama.
Setelah selesai membaca, saya pun meminta Yasmine untuk mengembalikannya ke tempat semula.
Mungkin karena sudah mengantuk ya, dia jadi agak males2an merapikannya. Harus dibimbing pelan-pelan. Tapi akhirnya, alhamdulillah semua buku masuk kembali kedalam rak.

#level2
#kuliahbunsayiip
#melatihkemandirian
#tantangan10hari









Friday, July 14, 2017

Melatih kemandirian #1

Ini hari pertama saya melatih kemandirian untuk Yasmine sebagai tugas kelas Bunsay; Game level 2 tantangan 10 hari.

Kemandirian yang akan saya latih selama sebulan ini adalah;
Minggu #1 ➡ merapikan mainan sebelum tidur
Minggu #2 ➡ menaruh sepatu/sandal di rak sepatu
Minggu #3 ➡ menggantung jaket/kerudung yang baru dipakai
Minggu #4 ➡ makan sendiri

Malam ini, saya mulai melatih kemandirian Yasmine dengan mengajaknya membereskan mainan sebelum dia tidur. Pertama-tama, saya mulai memberinya contoh bagaimana cara memasukan potongan puzzle yang berserakan ke dalam kotaknya. Kemudian, saya beri dia kesempatan untuk melakukannya sendiri.
Setelah semua potongan puzzle rapi, Yasmine langsung menaruhnya ditempat biasanya kotak tersebut disimpan.

Sebenarnya, Yasmine memang sudah tahu bagaimana cara merapikan mainannya, tapi masih harus sering dilatih karena terkadang dia lupa tempat menyimpannya.
Jadi saya akan lebih fokus memberi tahu tempat menyimpan kotak2 mainannya.

#level2
#bunsayiip
#melatihkemandirian
#tantangan10hari

Wednesday, July 12, 2017

Gunting untuk toddler

Daripada melarang anak bermain gunting, lebih baik mengajari anak menggunakan gunting dengan benar.

Sehingga dia tahu apa fungsi gunting.

Jangan salah, mengajari anak menggunting sama dengan mengasah kemampuan motorik halusnya, melatih koordinasi tangan-mata, dan menambah rasa percaya dirinya karena anak bisa melakukan sesuatu yang orang dewasa bisa lakukan. 😊

Tapi, pasti banyak ibu yang khawatir jika anak menggunakan gunting yang tajam, kan?

Tenang, buibu.. Sekarang banyak kok gunting yang cocok untuk anak2, salah satunya Kids Ergonomic Scissors dari Faber Castle ini. Selain aman, juga pas banget digenggaman anak. Bahkan untuk genggaman tangan anak umur 2 tahun 3 bulan seperti Yasmine.
Jadi, ga takut lagi sih ngajarin anak usia dibawah 6 tahun dengan gunting ini.

By the way, mengajarkan anak menggunting itu juga melatih kesabaran ibunya loh, 😁Ada beberapa anak yang sama sekali tidak mau dipegangi tangannya saat belajar. Termasuk anak saya..
Jadi, jangan lupa stok sabar yang banyak sebelum berlatih ya.. 😜


#personalpick
#ceritaibu

Monday, July 10, 2017

Mengapa membaca?

Ditengah kegalauan disaat ngantuk sebelum tidur, daripada rewel, saya meminta Yasmine untuk mengambil "buku gajah".

Lalu dia pun mengambil buku Halo Balita ini, dan saya pun membacakannya.

Begitu lihat gambar Ka'bah di salah satu halamannya, dia langsung teringat lagu 'Saya mau pergi ke Mekkah' dan mulai mengikuti gerakan orang bersujud dengan gayanya sendiri.

Masyaallah, luar biasa kan, bagaimana Allah dengan sempurnanya menciptakan otak seorang anak yang mampu menyerap dan mengingat banyak hal di usia awalnya. Dan bagaimana informasi serta ingatan2 tsb kemudian membentuk koneksi satu sama lainnya, sehingga bertambahlah pemahaman mereka.

Membaca adalah salah satu cara yang menurut banyak ahli, akan menstimulus otak mereka untuk lebih banyak lagi merekam berbagai macam informasi. Selain itu mengutip salah satu 'quote' yang pernah saya temukan di internet, anak yang gemar membaca akan tumbuh menjadi seorang dewasa yang berpikir -anonim-.

Itulah kenapa, saya memutuskan untuk mengenalkan aktifitas membaca ini sejak dini kepada anak.

Salah satu harapan utama saya adalah membentuknya (dengan izin Allah juga tentunya) menjadi pribadi yang berpikir, karena hanya dengan berpikirlah kelak ia bisa mentadabburi tanda-tanda kekuasaan Illah-nya.

Saya ingin mengenalkan anak kepada Tuhannya dengan membaca, sebagaimana dulu Rasulullah Salallahu'alaihi wa sallam dibimbing oleh malaikat Jibril ketika turun wahyu pertama.

Bahkan, bukankah perintah Allah yang pertama adalah Iqra'?

Bacalah.

Allah sangat senang dengan manusia yang berpikir, bahkan Allah sering sekali menyebutnya didalam Kalam-Nya.

Dan inilah alasan dibalik keinginan saya memupuk kegemaran membaca anak; yaitu agar kelak ia mampu "menemukan" Rabb-nya sehingga dia pun akan paham kemana arah utama jalan hidupnya.

By the way, sudah membacakan cerita apa untuk anak kita hari ini?

Tuesday, July 4, 2017

Reunion

Yang datang setelah Ramadhan berakhir biasanya adalah undangan walimah dan reunian. Baru-baru ini saja saya dapat invitation masuk ke dalam grup whatsapp teman-teman SMA satu angkatan yang sedang asik membahas masalah reuni.

Friday, June 30, 2017

Aliran Rasa #1 Komunikasi Produktif

Ini adalah yang saya rasakan setelah belajar komprod dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari.

Bagaimana komprod benar-benar mengubah cara saya berkomunikasi dengan anak dan pasangan.
Semoga bermanfaat 😊


Friday, June 23, 2017

Resep Nastar Keluarga

Mendekati lebaran kaya gini, biasanya banyak ibu-ibu yang mulai cari-cari kue kering nih.

Tapi, daripada beli bagaimana kalau lebaran tahun ini kue keringnya bikin sendiri? Hitung-hitung melatih skill baking kita. Selain itu, baking sendiri hasilnya lebih banyak dan lebih “marem” lah. 😁

Lebaran kali ini sama seperti tahun sebelumnya, saya membuat nastar, karena orang-orang di rumah, terutama suami saya paling doyan sama kue kering ini.
Nah, kali ini saya ingin berbagi resep nastar yang empuk dan enak banget loh. Resep ini versi saya yang diambil dari berbagai resep acuan yang saya pakai. 

Mumpung lebaran masih dua hari lagi, yuk buat nastar sekarang. Ini resepnya;

Eits, tapi sebelum membuat adonan nastar, kita buat selai nanasnya dulu yuk~
Saya pakai 3 buah nanas madu, hasilnya cukup banyak bisa untuk 3 kali adonan. Lumayan bisa untuk bagi-bagi ke mertua dan kerabat.

Bahan selai nanas;

3 buah nanas madu, parut dengan parutan keju ya. Walaupun lama, tapi hasilnya lebih bagus dibandingkan dengan yang di blender.
100 gram gula pasir. Bisa ditambahkan atau dikurangi sesuai dengan selera masing-masing loh.
1 batang kayu manis
1 sdt garam

Masukkan nanas parut kedalam teflon anti lengket. Masak dengan api kecil-sedang. Tunggu hingga agak panas lalu masukkan gula, garam dan kayu manis.
Aduk-aduk.. Tunggu sampai airnya menguap, aduk terus sampai airnya benar-benar hilang. Setelah itu, dinginkan selai yang sudah jadi, kalu sudah dingin bentuk menjadi bola-bola kecil.

Aduk terus 😂


Sekarang untuk adonan nastarnya ya..

Bahan #1
6 butir telur, pisahkah putihnya ambil kuningnya aja ya
500 gram Blue Band Cake&Cookies. Tau kan, yang khusus untuk kue itu loh.
50 gram gula halus
Bahan #2
160 gram keju Craft, parut
750 gram tepung terigu
1 sachet susu dancow putih
1 bungkus kecil vanili

Cara mengolahnya..
Masukan bahan #1 ke dalam wadah, mixer dengan kecepatan kecil dan sebentaaar aja. Tujuannya biar kecampur doang kok.
Lalu, masukan bahan #2 kedalam bahan #1 yang sudah di mix tadi. Aduk dengan Spatula. Aduk sampai tercampur rata.
Bisa jadi, adonan agak lengket ditangan. Diamkan dulu sebentar.
Lalu, setelah itu bisa langsung di cetak. Jangan lupa, dalamnya kasih selai nanas ya 😉



Agar terlihat lebih cantik, nastar bisa dioles dengan kuning telur yang dicampur madu dan bisa juga ditambahkan cengkeh-cengkeh sebagai hiasannya.
Untuk memanggangnya, panaskan oven dikisaran 150°-180°, panggang hingga kurleb 15-20 menit. Angkat dan dinginkan nastar yang sudah matang, sebelum di masukkan kedalam toples-toples cantik.

Siap dibawa ke mertua 😊


Gimana? Gampang kan bikin nastar?
Kalau buat sendiri, kita bisa bentuk adonannya sesuka hati. Boleh kecil-kecil atau besar.

Kegiatan mencetak nastar juga bisa dilakukan bersama pasangan dan anak. Ga perlu takut hasilnya ga rata, enjoy aja. Sambil tangan bekerja, bisa sambil bertukar pikiran dengan mereka. Semacam family forum yang menyenangkan loh.

Kalau kemarin, saya dibantu oleh suami. Hasil nastarnya luar biasa, ada yang besar sekali dan ada yang kecil. 😂 Tapi seru deh, karena kami bisa menertawakannya bersama-sama.

Tuesday, June 13, 2017

Tantangan Hari ke #10

Sudah memasuki hari ke 12, untuk #tantangan10hari kelas BunSay IIP ini. Alhamdulillah, sudah mulai konsisten menerapkannya pada anak.
Saya banyak belajar untuk menemukan intonasi yang tepat saat berbicara dengan Yasmine, yang ternyata, intonasi dari setiap pesan yang ingin kita sampaikan bisa berbeda-beda.
Kadang Yasmine bisa dengan mudah menangkap informasi yang saya berikan dengan intonasi yang lembut dan setengah berbisik, dan kadang ada pesan yang harus disampaikan dengan intonasi yang tegas.
Saya juga banyak belajar memenggal kalimat2 panjang menjadi kalimat pendek yang efektif untuk Yasmine. Memastikan pesan yang saya sampaikan bisa diterima dengan baik.
Tapi, saya masih harus banyak berlatih komprod ini dengan pasangan. Bisa dibilang saya masih payah menahan ego. Masih susah memperpanjang nalar.
Dan kami masih cukup sering berselisih paham.
Ternyata memang membentuk FoE/FoR kamu dan aku menjadi FoR/FoR kita, tidaklah mudah. Butuh waktu yang tidak sebentar.
Ada banyak hal yang harus saya pelajari; termasuk didalamnya kemampuan menahan emosi.
Saya memang bukan orang yang gampang meledak, saya hanya terlalu perasa. Sehingga, seringnya kesensitifan ini berujung kepada kesalah-pahaman.
Alhamdulillah, kemarin saat kami sedang ngabuburit, sambil berbincang di atas motor, kami bertukar pikiran.
Ternyata suami juga menyadari apa yang selama ini menjadi kekurangan saya dalam berkomunikasi. Dia maklum, tapi tetap harus ada perubahan.
Saya jadi berpikir, bahwa mungkin kami harus lebih banyak menyisihkan waktu untuk bertukar pikiran seperti itu. Membentuk family forum sebagai sarana berkomunikasi produktif. Dan sebagai ajang latihan bagi saya untuk belajar mengutarakan pikiran.
Saya hanya perlu mendiskusikan dengan pasangan kapan waktu yang tepat untuk memulai family forum kami.
Semoga, kedepannya bisa lebih baik.
#tantangan10hari
#day10
#komunikasuproduktif
#kelasbunsayiip