Wednesday, December 27, 2017
Changemaker Family; Bermula dari Iman
Saturday, December 2, 2017
Hari ke-10
Mungkin ada sedikit logika matematika saat saya memberitahunya untuk mengganti baju lengan panjangnya menjadi lengan pendek agar tidak kepanasan.
Karena Yasmine sempat merengek saat saya mengganti bajunya, saya harus menjelaskannya beberapa kali.
Yasmine pakai baju lengan panjang= kepanasan
Pakain baju lengan pendek= adem.
Ibu Profesional
Tantangan10hari
ILoveMath
MathAroundUs
Hari ke 9
Ibu Profesional
Tantangan 10 hari
Kuliah Bunsay
ILoveMath
MathAroundUs
Thursday, November 30, 2017
Math is literally around us :'D
Karena Yasmine ogah menghabiskan, akhirnya susu yang tinggal setengah itu saya masukan kedalam kulkas.
Ibu Profesional
Kuliah bunsay
ILoveMath
MathAroundUs
Wednesday, November 29, 2017
Hari ke-7
Ibu Profesional
Tantangan 10 hari
Kuliah BunSay
I Love Math
Math Around Us
Tuesday, November 28, 2017
Bermain Lego
Perkembangannya dalam bermain lego, cukup kelihatan sih. Awalnya dulu, awal-awal punya lego dia sama sekali belum tertarik bahkan belum bisa memasang antara satu lego ke lego lainnya.
Sekarang mungkin karena sering berlatih, dia mulai paham caranya. Bagaimana cara memasang lego beruas 2 ke lego beruas 4. Saya pun dulunya, sebelum tahu kalau bermain lego itu ada unsur matematika logisnya, tidak terlalu tertarik menemani Yasmine bermain lego. Tapi sekarang, setelah paham saya jadi lebih semangat mengajak Yasmine bermain.
Ibu Profesional
Kuliah Bunda Sayang
I love Math
Math Around Us
Monday, November 27, 2017
Klasifikasi Warna
Khusus hari ini, pagi-pagi saya sudah ada rencana untuk berakfifitas bersama Yasmine, walaupun belum ketemu ide permainannya. Kebetulan hari ini saya jadi energizer di kelas, jadilah saya mencari quote yang cukup bagus untuk di-share.
Sambil cari quote, saya juga cari ide-ide main untuk Yasmine, alhamdulillah ketemu.
Ide permainannya tentang colors classification.
Saya pakai pom-pom warna-warni dan kertas yang digambar.
Selain itu, hari ini Yasmine juga bermain balok kayu. Saya perhatikan, dia sedang belajar bagaimana cara menyeimbangkan susunan balok agar tidak berat sebelah.
IIP
Ibu Profesional
Kuliah BunSay IIP
ILoveMath
MathArounndUs
Sunday, November 26, 2017
Belajar ukuran melalui gambar
Nah selain minta dibacakan buku tentang hiu, dia jadi suka meminta saya untuk menggambar keluarga hiu yang terdiri dari ayah-ibu-anak-kakek-nenek hiu.
Jadi, ayah hiu berwarna biru, ibu pink, anak berwarna kuning, kakek hijau, dan nenek pink juga. Walaupun terkadang memakai warna lain juga.
Yasmine sudah tahu dan bisa menyebuykan bahwa gambar hiu ayah itu besar, sedangkan gambar anak hiu itu kecil.
Ibu Profesional
KelasBundaSayang
IloveMath
MathAroundUs
Saturday, November 25, 2017
Berhitung sambil Bermain
Di dalam buku itu, ada permainan mencocokan gambar. Misal, gambar kepala kuda harus di cocokan dengan gambar ekor kuda di halaman sebelah.
Yasmine antusias sekali loh, dengan buku ini.
Yasmine sudh bisa bermain permainan ini ternyata, dia bisa mencocokan beberapa bentuk dengan tepat.
Dalam permainan ini, siapa yang jaga harua menghitung dari 1-10 sementara yang lain bersembunyi.
Ibu Profesional
KulianBundaSayang
ILoveMath
MathAroundUs
Friday, November 24, 2017
Belajar Nama Bentuk
Dan saya sedikit kena imbasnya.
Jadi ceritanya, seperti hari-hari biasa, pagi tadi saya menjemur pakaian di samping rumah. Karena Yasmine ingin ikut membantu, saya ajak dia dan membiarkannya bermain disekitar halaman samping yang banyak terdapat batu-batu kali kecil dan besar.
Di sela-sela menjemur, saya amati Yasmine yang sedak duduk didekat sebuah batu berbentuk segitiga.
Saya spontan langsung memberitahu Yasmine, dan dia pun terlihat senang sambil mengamati dan memegang batu tersebut.
Kemudian saya pun melanjutkan aktifitas, tapi tidak lama kemudian Yasmine bergegas memanggil saya dan memperlihatkan sebuah batu lain sambil bilang "bulat" karena bentuk batu tersebut memang seperti lingkaran.
KuliahBunSay
ILoveMath
MathAroundUs
Thursday, November 23, 2017
Math around us
Bahkan, kalau diingat-ingat banyak permainan yang sudah pernah saya mainkan dengan Yasmine yang berhubungan dengan logika matematika.
Pertama: saya membacakan Yasmine sebuah buku sementara dia menghitung jumlah buku dalam seri The 7 habits of a happy kids.
Lalu, agak siang kami bermain petak umpet di dalam rumah. Caranya adalah dengan menghitung 1-10
Kemudian, malam ini saya menggambarkan untuknya ibu dan anak bebek sambil bernyanyi "Five little ducks."
Hehe, ternyata salah..semua itu berhubungan loh dengan Math.
KuliahBunSay
ILoveMath
MathAroundUs
Wednesday, November 15, 2017
Aliran Rasa game level #5 Membangun Keluarga Literasi
Menumbuhkan minat baca untuk anak itu ternyata tidak sekedar mengoleksi banyak buku dan mengelilingi anak dengan buku-buku yang mahal dan bagus.
Mungkin itu bisa jadi salah satu faktor pendukung, tapi selain itu masih ada beberapa faktor lainnya. Dan mengubah diri sendiri menjadi seorang pembaca adalah salah satunya.
Saya menyadari betapa pentingnya bagi orangtua untuk menjadi pembaca terlebih dahulu sebelum menginginkan anak-anaknya menjadi suka baca, ketika memulai tantangan 10 hari ini. Ketika teman-teman grup mulai menceritakan pengalamannya dengan anak masing-masing.
Salah satu tips yang saya ingat dari salah satu teman adalah; bacakan buku dimanapun, kapanpun. Bacakan dengan suara keras, kendati dia terlihat cuek dan lebih memilih untuk bermain. Bacalah dengan menarik, gunakan intonasi yang tepat dan sesuai. Suatu saat, dia pasti akan mulai penasaran dengan apa yang kita baca dan ingin tahu lebih lanjut. Bergembiralah, karena itu salah satu tanda awal minat baca anak sedang tumbuh dan bersemi.
Membaca untuk memahami apa hakikat hidup ini.
Karena perintah Allah yang pertama kali saat AlQuran turun adalah Iqra. Bacalah.
Game Level #5
Institut Ibu Profesional
Bunda Sayang
Wednesday, November 8, 2017
Hari ke-13
Tapi selama dibacakan, dia rupanya lebih suka bertanya tentang nama-nama hewan yang ada di dalam cerita.
Yasmine juga tadi srmpat membuka buku bantal tentang hewan, lalu mencocokan gambar hewannya dengan figurin hewan yang dia punya.
Ibu Profesional
Bunda Sayang
For Things to Change, I Must Change First
Tuesday, November 7, 2017
Hari ke-12
Dan karena hari ini kami sekeluarga sibuk sekali, harus menghadiri acara lamaran kerabat, saya baru bisa membacakan Yasmine sesaat menjelang waktu tidur. Buku yang saya bacakan pun buku tentang Numbers. Saya hanya membacakan angkanya dan selanjutnya kami hanya melihat-lihat dan bertanya jawab tenyang gambar dalam buku itu.
Ibu Profesional
Bunda Sayang
For Things to Change, I must Change First
Monday, November 6, 2017
Hari ke-11; berkunjung ke Perpustakaan Daerah
Sebenarnya sudah cukup sering kami ke perpus, tapi berhubung masih dalam suasana Family Reading Time saya pun jadi lebih semangat.
Asiknya buku Tony Wolf ini, banyak flip-flap yang ketika dibuka berisi gambar-gambar lucu.
Ibu Profesional
Bunda Sayang
For Things to Change, I Must Change First
Sunday, November 5, 2017
Hari ke-10; Read Before Bed
Institut Ibu Profesional
Bunda Sayang
For Things to Change, I must Change First
Friday, November 3, 2017
Hari ke-9
Karena hari ini kami berdua pergi dan menginao ke rumah mbah dan sepupunya, Yasmine jadi lebih banyak bermain.
Is ceritanya adalah tentang seorang tikus kecil bernama Allie si Pembuntut yang sedang berkhayal tentang dirinya sendiri saat tumbuh menjadi tikus dewasa.
Buku ini mengajarkan anak untuk mulai memiliki cita-cita.
Ibu Profesional
Bunda Sayang
For Things to Change, I Must Change First
Thursday, November 2, 2017
Hari ke-8
Selain itu, saya sedikit membacakan dia cerita di buku Suara Apa Itu? dari Rabbithole.
Yasmine suka buku ini, karena ada gambar bisnya.
Memang sebulan terakhir ini kami banyak berkutat melihat bis, hewan laut, dan dinosaurus.
Ibu Profesional
Bunda Sayang
For Things to Change, I Must Change First
Wednesday, November 1, 2017
Hari ke-7
Buku yang dibaca hari ini masih sama seperti kemarin; Odong-odong dongeng; Lumba-lumba dan Hiu. Maklum, Yasmine memang sedang kerajingan Hiu dan segala macam hewan laut lainnya.
Kebetulan hari ini paket buku jualan datang, jadi ada beberapa buku baru juga yang kami lihat-lihat isi dan gambarnya, yaitu buku Dokter Dora.
Saya sendiri masih meneruskan baca buku Tauhid yang belum selesai. Lalu kejutan hari ini adalah, Ayah ternyata ikut membaca beberapa buku saku oleh-oleh dari Mekkah. Dan tampaknya cukup serius membacanya.
Tuesday, October 31, 2017
Hari Ke-6 Menstimulasi Anak Suka Membaca
Yasmine suka saat ulat kecilnya berubah menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu. Dia suka membuka-tutup bukunya, agar gambar sayap kupu-kupunya terlihat seperti mengepak.
Buku itu memang sengaja saya simpan di lemari supaya tidak rusak, tapi Yasmine sekarang cukup berhati-hati saat membuka buku karena saya berulang kali bilang kedia untuk tidak merobeknya.
Tips saya untuk menumbuhkan rasa "eman" anak pada buku adalah dengan menasihatinya untuk lebih berhati2 saat membuka buku. Lakukab tiap kali reading time kita dengan anak.
Ibu Profesional
Bunda Sayang
For Things to Change, I must Change First
Monday, October 30, 2017
Hari kelima tantangan 10 hari
Akhirnya saya bacakan saja dia buku Allah Ciptakan Tubuhku karya Amalia Kartika Sari. Buku ini favorit saya, karena isinya mengajarkan anak tentang banyak hal.
Bangun tidur Yasmine jadi luar biasa rewel, nangis tanpa sebab. Akhirnya untuk membujuk supaya diam, saya coba bacakan buku tentang Anak Kucing dengan volume suara dan intonasi yg menarik perhatian. Dan ternyata Alhamdulillah, dia bisa lebih tenang.
Bunda Sayang
Ibu Profesional
For Me to Change, I must Change first
Sunday, October 29, 2017
Hari keempat 😚
Dan karena lagu shark family sedang booming, dia jadi suka dengan buku yang ada gambar ikan hiu itulah kenapa hampir setiap hari dia membuka buku odong-odong dongeng; Lumba-lumba dan Hiu.
Itulah kenapa hari ini saya juga pilih Ensiklopedia anak, karena didalamnya banyak gambar hewan termasuk hiu.
Ibu Profesional
Bunda Sayang
For Things to Change, I Must Change First
Saturday, October 28, 2017
Hari ketiga 😍
Untuk buku tentang Numbers, sekarang dia sudah mulai bisa berhitung 1-10 dalam bahasa Inggris.
Kalau buku Shape dia sudah tau beberapa nama bentuk dan bisa membedakan ukuran.
Sudah mulai ada perubahan sih, kalau dulu dia malas mendengarkan dan ingin saya menutup bukunya, sekarang dia bisa lebih lama mendengarkan saya membacakan bukunya.
Buku yang saya bacakan adalah seri pertama dari The 7 habits of Happy Kids yang berjudul Diriku Seperti Apa Adanya.
Ibu Profesional
Kelas Bunda Sayang
Level #5
For Things to Change, I Must Change First
Friday, October 27, 2017
Hari kedua 😊
Tampaknya saya harus lebih sering lagi membaca dengan suara keras untuk mengasah listening skillnya deh.
Yasmine lumayan suka buku ini karena didalamnya banyak terdapat gambar hewan. Selain itu, ada gerakan-gerakan tarian tikus yang bisa kami ikuti.
Yasmine juga sudah beberapa kali membaca buku ini, dia suka meniru ekspresi anak-anak 7 Oaks Village saat memakan kue buatan Lily yang tidak enak.
Buku ini bagus loh ceritanya, didalam bukunya juga ada beberapa pertanyaan yang bisa kita ajukan kepada anak untuk mengasah daya pikir mereka.
Tapi, karena Yasmine masih terlalu kecil jadi saya skip pertanyaannya, dan lebih sering menanyakan seputar karakter saja.
IIP
Kelas Bunda Sayang
For Things to Change, I must Change First.
Thursday, October 26, 2017
Pohon Literasi
Jadi kita harus membuat pohon literasi keluarga, lalu setiap harinya tugas kita adalah merimbunkan pohon tersebut dengan daun-daun yang berisi keterangan buku yg kita baca.
Daaan.. Itu artinya Yasmine, ibu, dan ayah harus membaca buku tiap hari. Agar pohonnya tumbuh sehat dengan dedaunan yang segar.
Buku ini bagus loh.. Salah satu favorite saya dan Yasmine. Saya suka karena ceritanya menarik, gambarnya jelas, dan ada bagian buku yg bolong-bolong seperti dimakan ulatnya. Yasmine mungkin juga suka karena itu kali ya, plus ada gambar es krimnyaaa. Dia suka banget sama es krim.
Listening, Speaking, Reading, dan Writing.
Ternyata keempat tahap ini anak harus menguasainya secara berurutan. Harus dilatih tahap demi tahap.
Ibu Profesional
For things to change, i must change first
Thursday, September 21, 2017
Mengingat dengan gerakan dan gambar
Jumat minggu kemarin, Yasmine ikut program pemerintah, imunisasi MR di puskesmas.
Awlnya, saya agak takut juga sij dia akan nangis, tapi Alhamdulillah ternyata tidak.
Semuanya lancar, Yasmine ga nangis dan malah terlihat antusias karena melihat banyak bidan dan peralatan medis.
Setelah itu kami pulang dan bermain seperti biasa.
Beberapa malam kemudian, saat sedang bermain bersama saya, Yasmine melihat pipet mainan dan termometer. Lalu kemudian dia berpura-pura menyuntik saya. Eh, ternyata dia masih inget loh semua gerak-gerik bu bidan saat imunisasi waktu itu. Dia juga masih ingat bagaimana pak dokter memeriksa dia saat sakit beberapa waktu yang lalu.
Kalau dilihat-lihat Yasmine memang lebih banyak mengingat melalui gambar dan gerakan.
Akhir-akhir ini juga sering retelling story dengan gambar yg saya buat untuknya, dia menceritakan kembali untuk ayahnya yang pulang kerja.
Sunday, September 17, 2017
Membuat Caterpillar dan Badut
Kemarin sore, akhirnya kami pulang ke rumah. Mungkin karena kangen dengan mainan dan buku2nya Yasmine pun antusias mengambil buku dan pompom. Kayanya dia sedang suka sekali dengan pompom, dan saya juga tidak ingin mengganggu keinginannya dengan memilihkan mainan lain.
Lalu, saya dapat ide untuk membuat caterpillar dengan mencontoh gambar dalam buku The Very Hungry Caterpillar by Eric Carle. Saya memberi contoh Yasmine sekali bagaimana cara membuatnya dengan menyusun pompom memanjang. Lalu kemudian dia pun menirunya walaupun warnanya tidak sesuai.
Selain itu kami pun membuat wajah badut dengan menggunakan pompom sebagai hidungnya dan google eyes.
Friday, September 15, 2017
Bermain pom-pom
Saya sering lihat baik di beberapa blog atau artikel yang ada di sosmed tentang aktivitas anak berbasis montessori dengan menggunakan pompom warna-warni.
Beberapa aktivitas ternyata dimaksudkan untuk melatih fine motor skill, atau motorik halus anak.
Contohnya seperti yang saya temukan di blog http://indonesiamontessori.com/top-5-ide-kegiatan-menggunakan-pipe-cleaners-pom-pom/ ini.
Setelah melihat-lihat banyak contoh permainan menggunakan pompom, akhirnya saya coba menerapkannya untuk Yasmine.
Tapi kali ini, bahan permainannya hanya Pompom dan buku gambar dan krayon.
Ide permainannya adalah mencocokan warna dengan pompom, jadi Yasmine harus meletakkan pompom di atas gambar lingkaran yang sesuai warnanya.
Permainan matching colors ini sebenarnya sudah sering kami lakukan, tapi dengan medoa berbeda. Yasmine jadi agk bosen, dan kemudian berhenti ditengah jalan.
Kegiatan kedua dengan pompom adalah menyusun pompom dalam lubang2 kursi plastik. Awalnya saya beri contoh dahulu, bagaimana seharusnya pompom tersebut disusun berdasarkan warnanya.
Tapi kemudian Yasmine malah menyusun dengan keinginannya sendiri. 😁
Terkadang memang ada masanya ya, anak memiliki keinginan sendiri saat bermain dan menjadi pilot dalam permainannya.
Kita sebagai orangtua yang membersamai tidak boleh memaksa, karena itu berarti kita meragukan kemampuan anak dan bisa jadi akan meredamkan rasa percaya diri mereka.
#tantangan10hari
#gyabelajaranak
#gamelevel4
#kuliahbunsayiip
Monday, September 11, 2017
Retelling story ala Yasmine
Weekend kemarin diisi dengan menghadiri acara pernikahan beberapa teman. Jadi,waktu untuk membersamai Yasmine diisi dengan jalan-jalan dan menonton video.
Selama ini, Yasmine kalau menonton video pasti deh sibuk mengikuti gerakan tokoh dalam videonya.
Kalau tokohnya lari, dia ikut lari, melompat, tepuk tangan, bahkan ekspresi wajahnya pun diikuti. Bagaimana si tokoh ini terlihat sedih dan ketakutan, Yasmine pasti bisa mengikutinya.
Selain suka mengikuti gerakan dalam video, saya perhatikan Yasmine sekarang mulai suka "retelling story" dengan bahasanya sendiri yang lebih banyak dicampur dengan bahasa tubuh seperti pantomim.
Beberapa hari ini dia sedang senang menceritakan kembali pengalamannya berenang kepada Ayahnya.
Dan keliatannya dia masih sangat ingat bagaimana keadaan di kolam renang, apa saja yang dia lakukan, dll
Dan semua itu diceritakan dengan bahasa tubuh karena memang bahasa lisannya yang masih belum lancar
#kelasbunsayiip
#tantangan10hari
#gayabelajaranak
Friday, September 8, 2017
Bermain dengan buku, warna, dan google eyes
Hari ini tema aktivitas Yasmine masih tetap membaca buku, ditambah beberapa aktivitas lainnya yang berhubungan.
Kali ini kami membaca buku The Greedy Phyton karangan Eric Carle, dan seperti biasa Yasmine lebih suka membaca gambar dan lebih memilih memegang bukunya sendiri dan menolak untuk saya bacakan.
Alhamdulillah sekarang sedikit-sedikit dia mulai bisa retelling story dengan bahasanya sendiri, walaupun pengucapannya masih belum jelas. Saat bercerita dia lebih sering menggunakan gerakan tangan dan tubuh.
Di tertarik dengan gambar-gambar hewan, dan kemudian menyebutkannya satu-persatu sambil bercerita dimana dia pernah melihat kodok, kelelawar, tikus, dan burung dan semuanya diceritakannya kembali dengan cara menunjuk dan ekspresi muka.
Sebagai tambahan, Yasmine pun bermain matching colors dengan menggunakan pom-pom dan gambar yang saya buat dengan crayons.
Lalu kami juga bermain dengan google eyes yang harus dipasang pada gambar-gambar hewan di buku, suprisingly ya ternyata Yasmine suka banget dan dia sampai ketawa-ketawa geli melihat hewan dengan mata yang lebih besar.
Jadi, kesimpulan hari ini adalah; seperti yang sebelumnya, Yasmine lebih tertarik bermain warna seperti itu, dan bisa menghabiskan waktu cukup lama serta berkonsentrasi penuh.
#kuliahbunsayiip
#tantangan10hari
#gamelevel4
#gayabelajaranak
Thursday, September 7, 2017
Belajar nama anggota tubuh
Dan dia pun selalu lebih mudah paham pada perintah yang dicontohkan langsung dengan gerakan, dibandingkan dengan perintah lisan saja.
Saturday, September 2, 2017
Aliran Rasa level 3
Sebelumnya saya ingin minta maaf karena tidak bisa menyelesaikan game level 3 ini dan tidak mencoba dengan sungguh-sungguh untuk memenuhi syarat kelulusan karena bulan ini saya baru saja mencoba membuka usaha online kecil-kecilan.
Walaupun hanya bisa melaksanakan 3 dari 10 hari tantangan tapi saya bersyukur karena kesan tentang Family Project ini begitu membekas di hati.
Saya menikmati sekali saat-saat kami (suami, saya dan anak) melakukan suatu kegiatan bersama-sama. Merencanakan ide-ide bersama, walaupun banyak yang belum bisa terealisasikan.
Alhamdulillah, sedikit banyak saya pun paham dengan maksud dan tujuannya melakukan family project ini, karena saya merasa sendiri bagaimana "bonding" kami terajut semakin erat ketika melakukan kegiatan bersama.
Dan yang lebih penting, Family Project menyadarkan saya, bahwa saya telah memiliki dan tergabung dengan sebuah team, yang bernama keluarga. Dan tugas kami sendiri lah untuk memajukan dan membuat team ini terus bersinar.
#aliranrasa
#gamelevel3
#kuliahbunsayiip
#tantangan10hari
Monday, August 14, 2017
Family Project: Makin' Mochi
Ayah: asisten kepala chef tugasnya membeli bahan isian mochi, dan membantu kepala chef menyiapkan alat.
Yasmine: asistennya asisten chef, tugasnya menaburkan tepung ke mochi yang sudah jadi.
Kemudian, ayah yang juga rencananya mau beli isian mochi bersama Yasmine, akhirnya berangkat sendiri ke mini market.
Tidak lama kemudian, setelah ayah pulang dan Yasmine bangun tidur, saya pun mulai membuat adonan mochinya. Ternyata membuat mochi cukup mudah ya, karena tidak butuh mixer untuk mengaduknya, cukup pakai sendok pun bisa.
Sebenarnya saya agak was-was dan khawatir juga sih untuk membuat mochi lagi. Karena pengalaman dulu pernah gagal, karena dulu saya salah memahami resepnya. Tapi setelah dapat dorongan semangat dan moril untuk mencoba membuat mochi lagi, akhirnya saya beranikan diri.
Tidak lama adonan jadi dan setelahnya di kukus selama 20 menitan, akhirnya jadilah mochi yang belum diberi isian dan dibentuk. Karena sesuai kesepakatan, ayah dan Yasmine akan bantu memberi isian mochi dan menaburkan tepung sangrai ke mochi yang sudah dibentuk, maka saya pindah semua bahan mochi ke ruang duduk.
Bahan isian mochi sudah disiapkan ayah, ternyata ayah beli selai kacang, pasta coklat dan pasta keju. Kata ayah biar tidak terlalu ribet membuat isian kacang sendiri, maka lebih baik pakai selai.
Kemudian, mulailah kami bekerja sama. Saya yang memberi isian dan membentuk bulatan mochi, ayah dan Yasmine memberi tepung. Tapi sayang, Yasmine belum terlalu suka mochi, dia lebih suka memainkan adonan mochi dan tepung. Lalu, karena Yasmine memberi tepung terlalu banyak, hasilnya mochinya pun jadi terasa seperti tepung.
Tapi menurut ayah, mochi buatan kami enak sekali. Rasanya ga terlalu jauh dari mochi yang kita beli sewaktu main ke semarang bulan lalu. :D
“Failure is so important. We speak about success all the time. It is the ability to resist failure or use failure that often leads to greater success. I've met people who don't want to try for fear of failing.” - J.K. Rowling
Saturday, August 12, 2017
Family Project: Fun Coaching
Family project kami hari ini bertema Fun Coaching. Kemarin sebelum diputuskan kegiatan apa yang akan kita lakukan sabtu sore ini, saya dan suami membuka forum kecil-kecilan. Intinya, saya mengutarakan keinginan untuk mengajak Yasmine melihat dan ikut-ikutan kegiatan ayahnya saat melatih ekskul basket di sekolah.
Dan suami setuju sekali, karena memang sudah lama ingin ajak Yasmine latihan basket. Tapi, saya diharuskan untuk lebih ekstra menjaga dia agar tidak terlalu mengganggu.
Berarti di project kami kali ini pembagian tugasnya sebagai berikut:
Ayah: main coach (pelatih utama) dan penanggung jawab.
Yasmine: internship assistant coach tugasnya mengikuti semua gerak-gerik main coach. :D
Saya: koordinator dan pengawas yang tugasnya mengawasi setiap langkah si asisstant coach. Plus seks dokumentasi.
Kami berangkat dari rumah ke sekolah ayah sekitar pukul 3 sore. Sampai di sekolah, ayah pun sholat dulu sementara saya yang sedang berhalangan memilih untuk menunggu bersama para anggota team basket yang sudah bersiap-siap.
Yasmine tampak antusias sekali melihat lapangan dan team yang dilatih ayahnya. Alhamdulillah, dia memang anak yang selalu antusias tiap kami mengenalkan kegiatan baru.
Karena ayah masih sholat, akhirnya team pun melakukan pemanasan sendiri dengan berlari memutar lapangan. Yasmine saking antusiasnya ingin ikut lari, tapi akhirnya dia dibantu lari dengan cara digendong oleh kak Priyan salah satu anggota team cowok. :D
Selesai pemanasan, ayah pun masuk lapangan dengan membawa bola basket. Tingkat antusiasme Yasmine sudah jauh melebihi ambang batas normal :D bisa didengar melalui teriakannya yang terus menerus memanggil ayahnya sambil tertawa.
Selama kegiatan berlangsung sampai selesai, Alhamdulillah tidak ada halangan. Hanya kadang sesekali saya harus membawa Yasmine ke pinggir lapangan agar tidak terkena bola.
Yasmine juga pada akhirnya malah berlatih meniup pluit milik ayahnya. :D
Dari kegiatan family project hari ini, sebenarnya saya ingin mengamati apakah Yasmine memiliki kecerdasan kinetik seperti ayahnya. Karena selama ini dia cenderung sebagai anak visual seperti saya. Aktifitasnya di rumah pun lebih banyak seputar warna dan bentuk.
Saya senang karena kegiatan Fun Coaching ini, Yasmine banyak melihat dan mencoba hal baru. Karena di sekolah juga ada beberapa ekskul lainnya yang sedang berlatih, kami sempat melihat kakak-kakak yang menari dan pencak silat.
Tambahan:
Saya bersyukur dapat tugas family project ini, karena hari ini saya juga belajar banyak hal.., Saya jadi paham bagaimana pekerjaan suami, dan bagaimana capeknya badan setelah melatih team di lapangan outdoor seperti itu.
Selama ini saya sering lalai bersimpati dengan perasaannya selepas bekerja dari pagi sampai sore, dan merasa pekerjaan saya di rumah jauh lebih banyak. Maafkan saya ya pak suami.. :)
Ah, ternyata ini ya salah satu sisi positifnya membentuk family forum dan melaksanakan family project. Ternyata ada hikmah dibalik prosesnya.. :)
#gamelevel3
#familyproject
#kuliahbunsayiip
#tantangan10hari
Friday, August 11, 2017
Family Project: Safari Masjid
Kemarin setelah ayah pulang sebelum waktu Ashar tiba, Yasmine minta diajak jalan2. Dia ambil jaket dan kerudungnya sendiri. Alhasil saya dan suami agak bingung juga, mau jalan kemana ya? karena belum masuk waktu Ashar juga. Agak "nanggung" waktunya.
Akhirnya di putuskan, ayah akan sholat terlebih dahulu, sementara saya menjaga yasmine sambil berkeliling sekitar masjid. Kemudian sebaliknya.
Guide 1 merangkap seksi keamanan shift pertama: Ibu (saya)
Guide 2 merangkap seksi keamanan shift kedua: Ayah
Peserta safari yang teralu bersemangat: Yasmine
Saya harus putar otak, sebagai guide 1, saya putuskan mengajak Yasmine untuk ikut melihat ruang wudhu wanita yang lumayan besar dan agak kering.
Dan ternyata Yasmine jauh lebih suka di area wudhu ini karena dia bisa buka-tutup keran air. Mungkin pikirnya, masjid+keran air=ultimate play ground. 😅
Saya jadi agak bingung juga melihat antusiasme peserta safari cilik ini yang agak sedikit berlebihan. Akhirnya saya pun menyuruhnya untuk ikut wudhu.
Saya segera putuskan untuk sedikit merubah acara, daripada menunggu ayah, saya beranikan saja mengajak Yasmine untuk sholat bersama. Strategi baru untuk buat dia "anteng" sholat bersama saya adalah dengan memakaikan mukena masjid, walaupun sangat kebesaran.
Alhamdulillah, ternyata benar, Yasmine khidmat mengikuti gerakan sholat saya sampai selesai.
Semoga dengan project Safari Masjid ini, hati kami semakin terpaut dan cinta dengan rumah Allah ya. ❤
#familyproject
#kuliahbunsayiip
#tantangan10hari
Tuesday, August 1, 2017
Melatih kemandirian #10
Melatih kemandirian #9
Selain melatih Yasmine untuk merapikan mainannya sendiri, setiap harinya saya juga melatihnya untuk bisa melepas baju sendiri setiap waktu mandi.
Dulu, awal2 saya mulai melatihnya sekitar 3-4 bulan lalu, Yasmine pasti menangis atau kesal sendiri karena susah untuk melepasnya. Terutama saat melepas celana. Di selalu terlihat putus asa dan merengek minta bantuan.
Tapi sekarang, Yasmine sudah berubah loh Mungkin karena latihan buka baju ini selalu saya terapkan dimanapun ya, entah di rumah saudara ataupun rumah sendiri, jadi dia mulai lancar membuka bajunya, dan saya hanya tinggal menginstruksikannya dari jauh.
Dan sekarang ini, walaupun terkadang celananya agak susah dilepas, dia ga gampang putus asa lagi. :D
Monday, July 31, 2017
Melatih Kemandirian #8
Melatih Yasmine untuk merapikan dan menaruh kembali mainannya ke tempatnya semula saat di rumah adalah hal yang sangat mudah, karena dia sudah tahu dimana letak rak dan lemarinya, dimana kotak mainannya biasa disimpan. Namun jika Kami sedang berkunjung ke rumah saudara terutama rumah mbah kung dan mbah utinya, maka saya agak kesulitan untuk menerapkan latihan tersebut. Terutama karena kakak-kakak.sepupunya juga tidak terbiasa merapikan mainan sendiri
Tapi kemarin saat kami sedang berkunjung ke rumah mba dan dia mulai bermain bersama saudara sepupunya, saat kami akan pulang saya menyuruhnya untuk membereskan mainan tersebut, padahal saat itu Yasmine sedang menonton TV. Saya pikir, dia akan menolaknya tapi ternyata dugaan saya salah. Dia tampaknya sudah semakin terbiasa untuk merapikan mainan walaupun itu bukan mainannya sendiri.
Friday, July 28, 2017
Melatih Kemandirian #7
Sampai hari ini saya masih terus melatih kemandirian Yasmine dalam hal membereskan mainan dan juga merapikan sepatu.
Tapi namanya juga anak kecil ya, pasti naik turun moodnya. Dan saya maklum banget. Sampai saat ini juga saya terus menikmati prosesnya, karena kalau saya, ibunya, tidak menikmati proses latihan ini pasti Yasmine juga ga akan menikmatinya.
Saya juga jadi semakin paham, kalau melatih kemandirian anak maka otomatis si ibu melatih dirinya juga untuk disiplin.
Nah, saya juga sedang berusaha keras mendisiplinkan jadwal saya yang sempat berantakan sejak libur lebaran kemarin.
Tapi, sejak latihan kemandirian ini itu selama 2 minggu ini, Yasmine mulai terlihat banyak perubahan loh.
Dia jadi berani melakukan banyak hal sendiri. Walaupun sekedar main sendiri, saya sudah senang sekali melihatnya. Karena memamg dia tipe anak yang ga bisa jauh dari saya.
Bahkan ketika saya sedang melakukan suatu pekerjaan, dia sekarang bisa "membuat permainan sendiri" dan agak berkurang rewelnya.
Contohnya hari ini, ketika saya sholat dzuhur, Yasmine justru asik bermain air di area cuci baju.
Padahal biasanya dia lebih suka menangis menunggui saya selesai sholat.
Tampaknya latihan kemandirian membantu menambah pemahaman anak tentang dirinya sendiri ya.
Wednesday, July 26, 2017
Melatih Kemandirian #6
Memasuki minggu ke-2 ini Yasmine makin cepat tanggap kalau diajak membereskan mainan, tapi untuk menaruh sepatu ke rak masih belum bisa sendiri. Malah terkadang dia tidak mau sama sekali, cenderung menolak untuk melepas sepatunya sendiri dan mengembalikan ke tempatnya.
Tapi selain itu Yasmine mulai kelihatan semakin mandiri di beberapa aspek yang lain. Dia mulai bisa ambil minumnya sendiri, dan langsung minum dengan posisi duduk tanpa disuruh.
Begitu juga jika melepas pakaian sebelum mandi, dia jauh lebih smooth gerakannya dibanding bulan-bulan lalu.
Mungkin masalah seputar buka sepatu sendiri dan menaruh di raknya, saya harus lebih sabar melatihnya. Dan harus terus dibiasakan setiap harinya. Karena jujur saja terkadang saya yang kurang sabar melihat dia kesusahan membuka sepatunya. Dan terlalu banyak "ikut campur" sehingga dia pun jadi tidak bisa menyelesaikannya sendiri.
Friday, July 21, 2017
Melatih Kemandirian #5
Thursday, July 20, 2017
Melatih Kemandirian #4
Wednesday, July 19, 2017
Melatih Kemandirian #3
Setelah beberapa hari ini berlatih membereskan mainan, yasmine tampaknya mulai paham bagaimana konsep menyimpan barang dan bersih-bersih.
Kali ini, sepulang dari acara resepsi, saya menyuruhnya untuk meletakan jam tangan miliknya di rak. Kemudian, setelah saya cek ternyata dia menaruhnya tepat di tempatnya semula. Alhamdulillah, dia sudah mulai paham kalau barang setelah dipakai harus dikembalikan lagi pada tempatnya.
Selain itu, ada kejadian lucu juga sih. Tadi siang, saya memberikan segelas air untuk Yasmine, karena dia sudah bisa minum sendiri maka saya tinggal untuk mengerjakan hal lainnya. Tapi tidak lama kemudian, saya lihat dia berlari-lari mengambil sarung bersih milik ayahnya. Dan ternyata sarung tsb digunakan oleh Yasmine untuk mengelap air yang tumpah loh.
Saturday, July 15, 2017
Melatih kemandirian #2
Dan, malam ini sebelum tidur saya meminta Yasmine mengambil beberapa buku untuk dibaca bersama.
Setelah selesai membaca, saya pun meminta Yasmine untuk mengembalikannya ke tempat semula.
Friday, July 14, 2017
Melatih kemandirian #1
Ini hari pertama saya melatih kemandirian untuk Yasmine sebagai tugas kelas Bunsay; Game level 2 tantangan 10 hari.
Kemandirian yang akan saya latih selama sebulan ini adalah;
Minggu #1 ➡ merapikan mainan sebelum tidur
Minggu #2 ➡ menaruh sepatu/sandal di rak sepatu
Minggu #3 ➡ menggantung jaket/kerudung yang baru dipakai
Minggu #4 ➡ makan sendiri
Malam ini, saya mulai melatih kemandirian Yasmine dengan mengajaknya membereskan mainan sebelum dia tidur. Pertama-tama, saya mulai memberinya contoh bagaimana cara memasukan potongan puzzle yang berserakan ke dalam kotaknya. Kemudian, saya beri dia kesempatan untuk melakukannya sendiri.
Setelah semua potongan puzzle rapi, Yasmine langsung menaruhnya ditempat biasanya kotak tersebut disimpan.
Sebenarnya, Yasmine memang sudah tahu bagaimana cara merapikan mainannya, tapi masih harus sering dilatih karena terkadang dia lupa tempat menyimpannya.
Jadi saya akan lebih fokus memberi tahu tempat menyimpan kotak2 mainannya.
#level2
#bunsayiip
#melatihkemandirian
#tantangan10hari
Wednesday, July 12, 2017
Gunting untuk toddler
Sehingga dia tahu apa fungsi gunting.
Jangan salah, mengajari anak menggunting sama dengan mengasah kemampuan motorik halusnya, melatih koordinasi tangan-mata, dan menambah rasa percaya dirinya karena anak bisa melakukan sesuatu yang orang dewasa bisa lakukan. 😊
Jadi, jangan lupa stok sabar yang banyak sebelum berlatih ya.. 😜
#ceritaibu
Monday, July 10, 2017
Mengapa membaca?
Lalu dia pun mengambil buku Halo Balita ini, dan saya pun membacakannya.
Begitu lihat gambar Ka'bah di salah satu halamannya, dia langsung teringat lagu 'Saya mau pergi ke Mekkah' dan mulai mengikuti gerakan orang bersujud dengan gayanya sendiri.
Bahkan, bukankah perintah Allah yang pertama adalah Iqra'?
Tuesday, July 4, 2017
Reunion
Friday, June 30, 2017
Aliran Rasa #1 Komunikasi Produktif
Bagaimana komprod benar-benar mengubah cara saya berkomunikasi dengan anak dan pasangan.
Semoga bermanfaat 😊
Friday, June 23, 2017
Resep Nastar Keluarga
Tapi, daripada beli bagaimana kalau lebaran tahun ini kue keringnya bikin sendiri? Hitung-hitung melatih skill baking kita. Selain itu, baking sendiri hasilnya lebih banyak dan lebih “marem” lah. 😁
Saya pakai 3 buah nanas madu, hasilnya cukup banyak bisa untuk 3 kali adonan. Lumayan bisa untuk bagi-bagi ke mertua dan kerabat.
Bahan selai nanas;
3 buah nanas madu, parut dengan parutan keju ya. Walaupun lama, tapi hasilnya lebih bagus dibandingkan dengan yang di blender.
100 gram gula pasir. Bisa ditambahkan atau dikurangi sesuai dengan selera masing-masing loh.
1 batang kayu manis
1 sdt garam
Aduk-aduk.. Tunggu sampai airnya menguap, aduk terus sampai airnya benar-benar hilang. Setelah itu, dinginkan selai yang sudah jadi, kalu sudah dingin bentuk menjadi bola-bola kecil.
Aduk terus 😂 |
6 butir telur, pisahkah putihnya ambil kuningnya aja ya
500 gram Blue Band Cake&Cookies. Tau kan, yang khusus untuk kue itu loh.
50 gram gula halus
160 gram keju Craft, parut
750 gram tepung terigu
1 sachet susu dancow putih
1 bungkus kecil vanili
Siap dibawa ke mertua 😊 |
Kalau buat sendiri, kita bisa bentuk adonannya sesuka hati. Boleh kecil-kecil atau besar.
Kegiatan mencetak nastar juga bisa dilakukan bersama pasangan dan anak. Ga perlu takut hasilnya ga rata, enjoy aja. Sambil tangan bekerja, bisa sambil bertukar pikiran dengan mereka. Semacam family forum yang menyenangkan loh.
Tuesday, June 13, 2017
Tantangan Hari ke #10
Kadang Yasmine bisa dengan mudah menangkap informasi yang saya berikan dengan intonasi yang lembut dan setengah berbisik, dan kadang ada pesan yang harus disampaikan dengan intonasi yang tegas.
Dan kami masih cukup sering berselisih paham.
Ternyata memang membentuk FoE/FoR kamu dan aku menjadi FoR/FoR kita, tidaklah mudah. Butuh waktu yang tidak sebentar.
Ada banyak hal yang harus saya pelajari; termasuk didalamnya kemampuan menahan emosi.
Saya memang bukan orang yang gampang meledak, saya hanya terlalu perasa. Sehingga, seringnya kesensitifan ini berujung kepada kesalah-pahaman.
Ternyata suami juga menyadari apa yang selama ini menjadi kekurangan saya dalam berkomunikasi. Dia maklum, tapi tetap harus ada perubahan.
Saya jadi berpikir, bahwa mungkin kami harus lebih banyak menyisihkan waktu untuk bertukar pikiran seperti itu. Membentuk family forum sebagai sarana berkomunikasi produktif. Dan sebagai ajang latihan bagi saya untuk belajar mengutarakan pikiran.
Semoga, kedepannya bisa lebih baik.
#day10
#komunikasuproduktif
#kelasbunsayiip