Monday, July 10, 2017

Mengapa membaca?

Ditengah kegalauan disaat ngantuk sebelum tidur, daripada rewel, saya meminta Yasmine untuk mengambil "buku gajah".

Lalu dia pun mengambil buku Halo Balita ini, dan saya pun membacakannya.

Begitu lihat gambar Ka'bah di salah satu halamannya, dia langsung teringat lagu 'Saya mau pergi ke Mekkah' dan mulai mengikuti gerakan orang bersujud dengan gayanya sendiri.

Masyaallah, luar biasa kan, bagaimana Allah dengan sempurnanya menciptakan otak seorang anak yang mampu menyerap dan mengingat banyak hal di usia awalnya. Dan bagaimana informasi serta ingatan2 tsb kemudian membentuk koneksi satu sama lainnya, sehingga bertambahlah pemahaman mereka.

Membaca adalah salah satu cara yang menurut banyak ahli, akan menstimulus otak mereka untuk lebih banyak lagi merekam berbagai macam informasi. Selain itu mengutip salah satu 'quote' yang pernah saya temukan di internet, anak yang gemar membaca akan tumbuh menjadi seorang dewasa yang berpikir -anonim-.

Itulah kenapa, saya memutuskan untuk mengenalkan aktifitas membaca ini sejak dini kepada anak.

Salah satu harapan utama saya adalah membentuknya (dengan izin Allah juga tentunya) menjadi pribadi yang berpikir, karena hanya dengan berpikirlah kelak ia bisa mentadabburi tanda-tanda kekuasaan Illah-nya.

Saya ingin mengenalkan anak kepada Tuhannya dengan membaca, sebagaimana dulu Rasulullah Salallahu'alaihi wa sallam dibimbing oleh malaikat Jibril ketika turun wahyu pertama.

Bahkan, bukankah perintah Allah yang pertama adalah Iqra'?

Bacalah.

Allah sangat senang dengan manusia yang berpikir, bahkan Allah sering sekali menyebutnya didalam Kalam-Nya.

Dan inilah alasan dibalik keinginan saya memupuk kegemaran membaca anak; yaitu agar kelak ia mampu "menemukan" Rabb-nya sehingga dia pun akan paham kemana arah utama jalan hidupnya.

By the way, sudah membacakan cerita apa untuk anak kita hari ini?