Wednesday, December 27, 2017

Changemaker Family; Bermula dari Iman

Bermula dari beberapa hari yang lalu, saat saya membaca caption instagram dari mbak Julia Sarah Rangkuti, yang menekankan pentingnya mengenalkan Allah kepada anak. Saya seperti tersadar kalau selama ini, semenjak Yasmine anak saya lahir sampai dia berumur 2 tahun 9 bulan, saya belum maksimal mengenalkannya kepada Rabb-nya.
Padahal sekarang ini Yasmine mulai hafal banyak nama tokoh kartun kesukaannya, sedih rasanya menyadari bahwa dia jarang menyebut nama Allah penciptanya.

Saya sepenuhnya sadar, tanggung jawab mengenalkan Yasmine kepada Allah ada di pundak suami dan saya sebagai orangtuanya. Tapi kami masih sering lalai karena menganggap dia masih terlalu kecil, dan akan susah menangkap masalah keimanan dan ketauhidan.
Kemudian, seperti "tertampar" lagi oleh tulisannya mbak Julia selanjutnya, yang menurutnya pengenalan kepada Allah, Malaikat-Nya, Rasul-Nya, Kitab-Nya haruslah dilakukan sedini mungkin, dimasa-masa golden age-nya. Penanaman keTauhidan di awal kehidupan mereka, insyaallah akan menghasilkan iman yang kokoh kelak. Layaknya menanam sebuah pohon, jika terus disiram dan dipupuk, dia akan tumbuh menjadi besar dan lebat.
Tauhid sendiri adalah dasar ilmu parenting keluarga muslim, seperti yang tertulis dalam Al-Quran di surat Al-Luqman ayat 13, kisah tentang Luqman yang menasihati anaknya untuk meng-Esa-kan Allah dan tidak menyekutukannya;

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".


Karena itulah, proyek #changemakerfamily keluarga kami untuk satu tahun kedepan akan bermula dengan menanamkan ke-Tauhidan kepada Yasmine secara khusus, dan penyegaran keimanan untuk saya dan suami, karena bagaimanapun orangtua tetap akan menjadi contoh yang pertama bagi anaknya. Mengenalkan Allah setiap hari dan waktu dengan cara menghapalkan terlebih dahulu, nama Allah, nama Rasulullah dan Deen-nya. Lalu, mengikuti jejak mba Julia, dengan cara mentalqin anak sebelum tidur dengan menyebutkan sifat-sifat Allah, (Allah Maha Melihat, maka Dia bisa melihat semua perbuatan yang dilakukan secara terang maupun tersembunyi, dst.). Kemudian, dengan menceritakan dan membacakan Yasmine buku cerita tentang para Nabi, orang-orang salih, dan kisah-kisah dalam Al-Qur'an maupun Hadits.

Memperbaiki diri saya sendiri untuk tidak malas dalam beribadah dan belajar, lebih disiplin menerapkan gadget time dan daily routine, dan tidak malu untuk mulai memperkenalkan diri dalam suatu komunitas baru yang diikuti juga merupakan gerakan #changemakerfamily saya.
Selanjutnya, akan memulai kembali menulis blog (seminggu sekali), membuat contoh desain undangan dll. (untuk memulai usaha desain), dan mulai membuka taman baca kecil-kecilan untuk ibu dan anak di teras rumah.
Sementara itu, untuk hubungan dengan suami, saya akan mulai belajar untuk lebih patuh dan sabar, serta menghargai kehadirannya dalam hidup sebagai sosok pemimpin keluarga kami.

Untuk proyek #changemakerfamily dalam komunitas, insyaallah saya akan terus berusaha ikut berpartisipasi aktif dalam menghidupkan kegiatan offline maupun online grup IIP Pekalongan dan komuinitas Home Schooling Pekalongan.
Untuk IIP Pekalongan sendiri sebenarnya belum resmi terbentuk, tapi Alhamdulillah kami sudah mengantongi izin dari Semarang dan pusat untuk membuat kegiatan mandiri di kota kami. Saya pribadi sangat berharap dengan optimis tahun 2018 IIP Pekalongan akan menghasilkan karya dan acara kreatif yang bisa membantu para ibu disini menyalurkan bakat dan energi positifnya sehingga bisa memancar keluar dan membantu keluarganya sendiri. Doakan ya teman-teman :) semua kegiatan insyaallah akan dilaporkan ke web ibu profesional ini sebagai hadiah untuk #ibuprofesional6th


#changemakerfamily
#ibuprofesional6th



Saturday, December 2, 2017

Hari ke-10

Hari ini kami pergi keluar kota sampai malam, tidak ada waktu khusus untuk bermain logika matematika untuk Yasmine.
Mungkin ada sedikit logika matematika saat saya memberitahunya untuk mengganti baju lengan panjangnya menjadi lengan pendek agar tidak kepanasan.
Karena Yasmine sempat merengek saat saya mengganti bajunya, saya harus menjelaskannya beberapa kali.
Yasmine pakai baju lengan panjang= kepanasan
Pakain baju lengan pendek= adem.
IIP
Ibu Profesional
Tantangan10hari
ILoveMath
MathAroundUs

Hari ke 9

Hari kesembilan ini Yasmine belajar matematika dengan cara menuang air dalam dua gelas, berbagi sebuah anggur untuk ibu dan ayah juga dengan belajar menghitung sambil bermain petak umpet lagi.
Lalu belajar menghitung 5-1 dengan lagu five little ducks yang ibu peragakan dengan jari sambil bernyanyi.
Selain itu Yasmine juga belajar sedikit logika matematika melalui buku dora yang ibu bacakan untuknya menjelang tidur.
IIP
Ibu Profesional
Tantangan 10 hari
Kuliah Bunsay
ILoveMath
MathAroundUs