Assalamualaikum,
Halo semuanya.
Teman-teman yang mem-follow akun-akun media sosial saya
pasti sering sekali melihat postingan kegiatan anak dengan menggunakan hastag
#montessori atau #montessoriactivity, atau sekedar re-sharing dari beberapa akun
yang berhubungan dengan Montessori.
Sebenarnya, apa sih Montessori itu?
Montessori secara garis besar, berdasarkan apa yang telah saya
pelajari dan praktekan kepada anak, adalah aktivitas mendidik yang berfokus kepada
kebutuhan anak itu sendiri. Kebutuhan macam apa? Kebutuhan dasar layaknya
manusia normal lainnya.
Sering sekali saya menjumpai orangtua-orangtua yang lebih
senang berkata “jangan” kepada anak dan cucunya. Ketika sang anak yang berumur
sekitar 18 bulan-5 tahun melakukan kegiatan yang menurut mereka “belum
waktunya” seperti menuang air dari teko, membereskan mainan, memasak, atau
bahkan menyapu, orangtua memutuskan untuk membantunya langsung dengan mengambil
sapunya misal atau bahkan melarangnya.
Pertanyaannya adalah; kenapa sih harus dilarang?
Padahal semua kegiatan tersebut adalah kebutuhan manusia,
bukan?
Apakah anak kita bukan manusia? Kenapa banyak orangtua tidak
memutuskan untuk memberi contoh, berdiri di hadapannya dan menuntunnya untuk mengerjakan
semuanya dengan lebih baik?
Kalau jawabannya adalah, agar rumah tidak berantakan atau
kotor, jelas ini sangat mengusik saya. Apa untungnya punya rumah bersih, tetapi
anak tidak paham tentang kebutuhan akan kebersihan itu sendiri?
Bukankah dengan kegiatan menyapu yang anak lakukan dengan
terbata-bata, walaupun kotorannya berserakan, lebih bermakna dibandingkan
dengan lantai yang sudah bersih tetapi dia tidak tahu bagaimana cara
membersihkannya?
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya mencari tahu dan
menggali lagi lebih dalam ilmu Montessori.
Metode Montessori dimulai oleh Dr. Maria Montessori sekitar
awal abad ke 20 untuk mengajari anak-anak berkebutuhan khusus dan miskin di
kota Roma. Oleh karena itu, salah sekali kalau kita beranggapan Montessori itu
adalah metode “mahal” untuk anak.
Mungkin banyak dari kita melihat postingan tentang “mainan
berbasis Montessori” yang lucu dan terkesan mahal karena menggunakan kayu yang
bagus. Padahal, intinya tidak seperti itu. Aktivitas anak dengan menggunakan
metode ini bisa menggunakan bahan apapun bahkan bahan bekas. Ini adalah sebuah
metode mendidik anak yang sangat memanusiakan manusia dari segi apapun.
Kalau kalian ingin lebih mengenal apa itu Montessori, ini
adalah adalah web yang menjadi acuan saya untuk memahami lebih dalam dan menambah
pengetahuan tentang metode ini: