Assalamualaikum,
Halo semua.
Saya senang sekali bersepeda, karena sepeda adalah satu-
satunya kendaraan yang mampu saya kendarai. :)
Saat ini saya memiliki jadwal bersepeda dengan anak di pagi
dan sore hari, dan saya rutinkan jadwal tersebut kecuali jika ada kendala
lainnya.
Jika inti dari parenting itu adalah membuat kenangan, maka
saya juga ingin sekali melukiskan memori yang baik di otak anak dengan kegiatan
bersepeda ini.
Bersepeda adalah salah satu bentuk aktivitas belajar untuk
anak saya, walaupun dia masih kecil saya selalu yakin apapun yang ditangkap
oleh inderanya selama kegiatan ini berlangsung akan membekas di otaknya.
Bagaimana caranya belajar sambil bersepeda ala saya?
- Sebelum memulai petualangan, (ini yang selalu saya katakan kepada anak; “yuk kita berpetualang, dek”) saya akan mulai dengan mempersiapkan kebutuhan kami masing-masing. Mulai dari pakaian dan sepatu. Saya membantunya untuk menemukan dimana pakaiannya disimpan, dan menunggunya untuk memakai sepatunya sendiri. Terkadang muncul sifat tidak sabarnya karena telapak kakinya tidak bisa masuk ke sepatu. Jika sudah sampai tahap itu biasanya saya terus menyemangatinya atau membantunya sedikit sambil berkata “butuh bantuan ibu? Sini ibu bantu ya sedikit.”
- Setelah siap semuanya, maka saya akan mulai mengajaknya untuk melafalkan bacaan doa sebelum keluar rumah. Ini bagian dari pembelajaran tentang keTauhidan. Menggantungkan diri hanya kepada Allah Azza Wa jalla. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan kita temui dijalan.
- Selama kami bersepeda, setiap kali melihat hewan maka saya akan mengajaknya mengobrol dengan pertanyaan-pertanyaan 5W+1H. dengan ini, dia akan terbiasa dengan pertanyaan, terampil untuk menggunakan kalimat Tanya, dan melatih anak untuk berpikir skeptik.
- Sebagai fasilitatornya, saya kemudian mengajaknya untuk singgah ke tempat-tempat diamana dia bisa belajar banyak dari lingkungan sekitar. Entah itu lapangan rumput, tempat duduk di alun-alun kabupaten, masjid, atau bahkan perpustakaan daerah. Ini dimaksudkan untuk membiasakan dirinya berada di area publik sehingga tidak canggung membawa dirinya sendiri kelak. Disetiap tempat yang kami kunjungi pun biasanya saya mengajarinya untuk bersikap. Bagaimana adab ketika di masjid, bagaimana sikap ketika di perpustakaan umum, dsb. Walaupun masih banyak yang dia langgar juga :D. Anak saya sangat suka ke masjid, tapi dia selalu saja berlarian kesana kemari. Ini salah satu PR saya sebagai orangtuanya menanamkan pengertian tentang apa aturan-aturan di suatu tempat, bukan sekedar melarangnya ke masjid lagi. Jadi, biasanya saya akan membuat perjanjian kepada diri saya sendiri, jika anak sudah mulai berteriak-teriak di masjid maka saya akan mengajaknya pulang.
Dengan belajar sambil bersepeda
saya mengharapkan dia akan lebih mengenal dan aware akan lingkungan tempat
tinggalnya, karena jika dia sudah mengenal maka pasti akan timbul rasa sayang
dan cinta sehingga dia kelak akan menjadi warga yang baik yang turut serta
merawat dan menjaga lingkungan.
Kegiatan bersama anak dengan bersepeda,
saya lakukan setiap hari. Metode belajar dengan membersamai anak dengan
jalan-jalan seperti ini bisa dilakukan dengan cara apa saja; entah bersepeda
atau berjalan kaki tau bahkan mengendarai kendaraan lainnya. Tergantung dengan
keadaan lingkungan kita masing-masing. Make the most of your environment. Apabila
kita tinggal di pegunungan, ajak anak trekking atau hiking,jika kita tinggal di
pantai maka ajak mereka kesana. Tidak perlu jauh, yang paling penting adalah
kebersamaannya.
Yang harus dipahami oleh kita
sebagai fasilitator; bahwa menuntut ilmu bisa dimana saja dan kapan saja. Buat kegiatan
yang menyenangkan setiap hari dengan anak, tumbuhkan semangat belajar mereka
siapa tahu dengan kegiatan sehari-hari seperti ini kita bisa menemukan apa
passion dan hobi anak-anak kita. Kita juga bisa menemukan apa jenis kecerdasan
dasar anak yang akan memudahkannya kelak meraih cita-citanya.
Salam,
Fauzia