Monday, March 20, 2017

Bersepeda Sambil Belajar

Assalamualaikum,

Halo semua.

Saya senang sekali bersepeda, karena sepeda adalah satu- satunya kendaraan yang mampu saya kendarai. :)

Saat ini saya memiliki jadwal bersepeda dengan anak di pagi dan sore hari, dan saya rutinkan jadwal tersebut kecuali jika ada kendala lainnya.

Jika inti dari parenting itu adalah membuat kenangan, maka saya juga ingin sekali melukiskan memori yang baik di otak anak dengan kegiatan bersepeda ini.

Bersepeda adalah salah satu bentuk aktivitas belajar untuk anak saya, walaupun dia masih kecil saya selalu yakin apapun yang ditangkap oleh inderanya selama kegiatan ini berlangsung akan membekas di otaknya.

Bagaimana caranya belajar sambil bersepeda ala saya?


  • Sebelum memulai petualangan, (ini yang selalu saya katakan kepada anak; “yuk kita berpetualang, dek”) saya akan mulai dengan mempersiapkan kebutuhan kami masing-masing. Mulai dari pakaian dan sepatu. Saya membantunya untuk menemukan dimana pakaiannya disimpan, dan menunggunya untuk memakai sepatunya sendiri. Terkadang muncul sifat tidak sabarnya karena telapak kakinya tidak bisa masuk ke sepatu. Jika sudah sampai tahap itu biasanya saya terus menyemangatinya atau membantunya sedikit sambil berkata “butuh bantuan ibu? Sini ibu bantu ya sedikit.”

  •  Setelah siap semuanya, maka saya akan mulai mengajaknya untuk melafalkan bacaan doa sebelum keluar rumah. Ini bagian dari pembelajaran tentang keTauhidan. Menggantungkan diri hanya kepada Allah Azza Wa jalla. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan kita temui dijalan.

  • Selama kami bersepeda, setiap kali melihat hewan maka saya akan mengajaknya mengobrol dengan pertanyaan-pertanyaan 5W+1H. dengan ini, dia akan terbiasa dengan pertanyaan, terampil untuk menggunakan kalimat Tanya, dan melatih anak untuk berpikir skeptik.

  • Sebagai fasilitatornya, saya kemudian mengajaknya untuk singgah ke tempat-tempat diamana dia bisa belajar banyak dari lingkungan sekitar. Entah itu lapangan rumput, tempat duduk di alun-alun kabupaten, masjid, atau bahkan perpustakaan daerah. Ini dimaksudkan untuk membiasakan dirinya berada di area publik sehingga tidak canggung membawa dirinya sendiri kelak. Disetiap tempat yang kami kunjungi pun biasanya saya mengajarinya untuk bersikap. Bagaimana adab ketika di masjid, bagaimana sikap ketika di perpustakaan umum, dsb. Walaupun masih banyak yang dia langgar juga :D. Anak saya sangat suka ke masjid, tapi dia selalu saja berlarian kesana kemari. Ini salah satu PR saya sebagai orangtuanya menanamkan pengertian tentang apa aturan-aturan di suatu tempat, bukan sekedar melarangnya ke masjid lagi. Jadi, biasanya saya akan membuat perjanjian kepada diri saya sendiri, jika anak sudah mulai berteriak-teriak di masjid maka saya akan mengajaknya pulang.


Dengan belajar sambil bersepeda saya mengharapkan dia akan lebih mengenal dan aware akan lingkungan tempat tinggalnya, karena jika dia sudah mengenal maka pasti akan timbul rasa sayang dan cinta sehingga dia kelak akan menjadi warga yang baik yang turut serta merawat dan menjaga lingkungan.

Kegiatan bersama anak dengan bersepeda, saya lakukan setiap hari. Metode belajar dengan membersamai anak dengan jalan-jalan seperti ini bisa dilakukan dengan cara apa saja; entah bersepeda atau berjalan kaki tau bahkan mengendarai kendaraan lainnya. Tergantung dengan keadaan lingkungan kita masing-masing. Make the most of your environment. Apabila kita tinggal di pegunungan, ajak anak trekking atau hiking,jika kita tinggal di pantai maka ajak mereka kesana. Tidak perlu jauh, yang paling penting adalah kebersamaannya.


Yang harus dipahami oleh kita sebagai fasilitator; bahwa menuntut ilmu bisa dimana saja dan kapan saja. Buat kegiatan yang menyenangkan setiap hari dengan anak, tumbuhkan semangat belajar mereka siapa tahu dengan kegiatan sehari-hari seperti ini kita bisa menemukan apa passion dan hobi anak-anak kita. Kita juga bisa menemukan apa jenis kecerdasan dasar anak yang akan memudahkannya kelak meraih cita-citanya.

Salam,

Fauzia